Kelas Ulat Bunda Cekatan telah sampai di tahap ketiga. Saatnya kami mencari teman yang satu pilihan ilmu. Ilmu yang hendak dikembangkan. Agar lebih nyata di rasa, kami menyebutnya keluargaku. Nah, perjalanan mencari keluarga yang satu passion ini, ternyata tak sesulit yang saya pikirkan.
Kelas Ulat 2 dulu
Saya agak menyesal, karena tugas ulat kedua tidak saya abadikan di sini. Padahal tugasnya sangat berat bagi saya. Jadi, seharusnya sangat memorable, ya? Tapi itulah. Energi saya sudah habis saat harus membuat sebuah vlog dengan memunculkan wajah saya.
Saya bukan tipe orang yang senang selfie atau foto bersama. Biasanya saya foto teman diam-diam lalu memberikannya ke yang bersangkutan sebelum menghapusnya. Tentu saja pose yang baik, ya, dan yang membuat teman senang. Dan saya kadang mendapat hadiah serupa. Ini namanya take and give.
Vlog kemarin itu, jujur saja, saya take hampir 1 jam. Saya mengulang lagi dan lagi. Rasanya tak pernah puas. Saat memasuki isi, menggunakan AZ Screen Recorder, barulah saya syuting dengan lancar. Permasalahan utamanya memang saya belum familiar dengan kamera. Dulu, saya pernah takut difoto. Banyak foto saya yang menampakkan ekspresi tegang. Itu dulu, sekarang sudah mending. Meski tetap saja kadang rasa tidak nyaman menelusup.
Jadi.. itulah sebabnya saya tidak punya energi untuk menulis di blog. Saya mengerjakannya di Youtube dan Facebook, saat itu.
Kelas Ulat 3
Minggu ini adalah batas pengumpulan kelas ulat 3. Tepatnya hari ini.
Tugas kami minggu ketiga di kelas ulat ini tidak seberapa sulit. Kami dipersilakan memilih keluarga yang satu pilihan atau passion. Sesuai dengan tugas di kelas telur lalu, tentu saja saya pilih Keluarga Web-Blog-SEO.
Saat ini kami berdua puluh. Ada saya, Mbak Amma, Mbak Dian, Mbak Iya, Mbak Marita, Mba Shanty, Mbak Leila, Mbak Ridha, Mbak Fera, Mbak Sri, Mbak Fitri, Mbak Ririn, Mbak Andriyani, dan beberapa teman lagi.
Saya senang karena keluarga kami anggotanya kecil. 20 itu termasuk ideal, menurut saya. Jumlah ideal sebuah kelas. Kami bisa belajar kelompok tanpa takut memanjat terlalu tinggi.
Kami menamainya jaring-jaring atau Webs
Memberi nama keluarga adalah salah satu tugas kami. Nama dari pusat adalah Web-Blog-SEO. Kami mengubahnya menjadi akronim, WeBS. Sengaja e-nya kecil. Jadi ini bukan typo. Nama ini diusulkan oleh Mbak Marita siang tadi. Saya yang baru masuk ke kelas sorenya, langsung setuju banget. Teman-teman juga. WeBS, atau jaring. Seperti itulah kami. Ini juga sebuah harapan, bahwa kami akan menjadi jaring yang kuat, rumit jalinannya karena banyak pengalaman. Uhui!
Siapa yang akan live di Facebook?
Pertanyaan ini mungkin paling menakutkan bagi saya. Ternyata benar kekhawatiran saya. Saya diusulkan menjadi wakil keluarga yang live di Facebook.
Sebuah bayangan indah dan glamour tercipta. Live di kelas Bunda Cekatan, artinya akan dilihat minimal 500 teman. Naik banget, tingkat engagement akun Facebook saya.
Tapi tidak. Saya kurang familiar dengan kamera. Saya juga ada bayi 13 bulan yang sedang banyak gerak. Juga ada neneknya Gi yang sering berteriak memanggil atau menyuruh sesuatu. Jika saat live ada yang memanggil... atau ibu sedang minta diperhatikan...
Tidak. Belum saatnya. Biarlah Mbak Amma (atau Mbak Marita, mungkin?) yang melakukannya. Semoga di-ACC oleh suaminya. Aamiin.
Diskusi hangat di grup
Sejak dibuat pada tanggal 1 Februari lalu, grup WeBS sudah melakukan diskusi-diskusi kecil terkait SEO dan blog. Hanya tanya dan sharing ringan saja. Tapi mungkin sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Topik ini memang sangat menarik dibahas.
Hanya saja, tidak semua jawaban bisa memuaskan. Kami masih sama-sama belajar.
Akhirnya dalam diskusi ini, saya seperti mengingat kembali tentang para pejuang SEO yang terus aktif menebak algoritme Google. Tentang pertentangan mereka dalam menerjemahkan perilaku Google. Hal ini membuat beberapa SEO Spesialis membentuk kelompok-kelompok sesuai pemahaman mereka. Istilahnya, mahzab SEo.
Saat ingin belajar SEO, ikuti saja guru yang diyakini benar. Jangan tanyakan benar atau salah, karena dalam ilmu SEO semua benar kecuali yang tidak benar. Apa itu? Black hat SEO.
Bagi saya, SEO itu berarti belajar menjadi unik sehingga diigat oleh Google setiap kali ada yang meminta rekomendasi.