Quantcast
Channel: Cakrawala Susindra | Catatan dan Opini Momblogger Indonesia
Viewing all 766 articles
Browse latest View live

7 Jenis Bahan Kain Terbaik untuk Para Hijabers!

$
0
0
Sebagai seorang muslim, tentu saja kita akan merasa lebih nyaman dengan pakaian yang menutupi aurat. Namun, banyak wanita yang beranggapan bahwa penggunaan hijab di negara-negara tropis tidak ideal. Rasa panas dan gerah ketika menutup tubuh di wilayah tropis juga sering menjadi alasan seorang wanita untuk menunda niat memakai hijab.

Sumber gambar: www.rawstory.com
Lalu, bagaimana cara mengatasi keluhan tersebut? Cara paling sederhana untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengetahui jenis bahan kain seperti apa yang adem dan nyaman ketika dipakai agar kamu tampil memesona.
Nah, bagi kamu yang masih bingung untuk menentukan jenis kain tersebut, simak ulasan berikut ini, yuk! 

1.Kain Wolfis

Kain wolfis merupakan salah satu jenis bahan kain yang menjadi favorit para perempuan berhijab. Sifatnya yang lembut menjadikan bahan ini sering digunakan sebagai bahan dasar busana gamis. Meski memberi sensasi lembut, kain wolfis memiliki bahan yang cukup tebal sehingga tidak terawang ketika dipakai, ladies. 

2.Kain Katun Jepang

Nah, bahan yang satu ini juga tidak kalah nyamannya dengan kain wolfis. Sama halnya dengan jenis kain sebelumnya, kain katun jepang ini juga memiliki sifat yang lembut sehingga memberikan sensasi adem bagi para penggunanya. Oleh karena itu kain katun Jepang sering digunakan untuk membuat mukena. Selain menjadi pilihan mukena yang nyaman, jenis kain ini juga sering dipakai sebagai bahan utama sarung, lho! 

3.Kain Sifon

Bahan selanjutnya adalah kain sifon. Kain ini biasa digunakan sebagai hijab. Kerudung jenis sifon banyak dipakai karena memiliki bahan yang ringan, lembut, dan mudah diatur. Oleh karena itu, banyak perempuan berhijab yang sering menggunakan kerudung dari bahan kain Sifon, terutama ketika pergi ke acara formal.
Sesekali tampil istimewa bersama suami

4.Kain Shantung

Kain shantung atau yang lebih dikenal kain rayon memiliki sifat yang sedikit kaku dibandingkan dengan kain lainnya. Meski begitu, kain ini juga berbahan lembut, halus, dan juga adem. Jadi, kamu tidak perlu takut merasa kepanasan lagi saat mengenakan pakaian dari bahan shantung. Sama halnya seperti kain wolifs, bahan ini juga biasa digunakan untuk membuat gamis, lho!

5.Kain Sutra Cina

Pembuatannya yang ditenun secara detal menjadikan kain sutra cina sebagai pilihan andalan para hijabers! Hal ini tentu saja dikarenakan bahannya yang halus, lembut, dan juga adem. Sama halnya dengan jenis kain sebelumnya, kain sutra cina juga biasa digunakan untuk membuat baju seperti gamis atau baju muslim wanita lainnya. Namun, perlu dicatat bahwa kamu harus lebih berhati-hati ketika menyetrika jenis kain ini, ya! Jika disetrika menggunakan temperatur yang terlalu tinggi, kain ini akan meleleh dan rusak.  

6.Kain Katun Paris

Selanjutnya ada bahan kain katun paris. Jenis kain ini juga sangat nyaman digunakan, khususnya saat menggunakan mukena. Kain katun paris memiliki kualitas yang beragam. Ada yang tebal dan kasar, tapi ada pula yang mempunyai permukaan lembut dan tidak kasar. Menariknya lagi, kain ini juga dapat menyerap keringat dengan baik. Jadi, kamu dapat beribadah dengan lebih nyaman ketika menggunakan mukena dari kain katun paris. 

7.Kain Jetblack 

Beberapa dari kamu mungkin masih asing mendengar jenis kain yang satu ini. Nah, bagi kamu yang sedang mencari kain untuk membuat baju muslim wanita, coba gunakan jenis kain jetblack, yuk! Sama seperti kain lainnya, jetblack juga memiliki karakteristik yang lembut, halus, dan juga tidak transparan. Uniknya, kain ini hanya tersedia dalam satu warna saja, yaitu hitam. 

Itu dia bahan-bahan nyaman yang bisa kamu pakai ketika ingin mengenakan busana muslim, hijab, atau perlengkapan beribadah sekalipun. Dengan memilih kain yang tepat, kamu tidak perlu lagi takut kepanasan meskipun menggunakan hijab. Beraktivitas pun jadi lebih nyaman, deh! 


Menikmati Sore di Masjid Agung Bandung

$
0
0
Sudah lama sekali saya penasaran dengan Masjid Agung Bandung. Sejak pemberitaan awal mengenai keunikan dan keistimewaannya di TV. Saya ingin, suatu hari, bisa menikmati sore di Masjid Agung Bandung. Alhamdulillah. Berkah Allah tiada tara, ketika lagi-lagi kerentek hati saya diijabah. Saat Evi menawari saya menginap ke Bandung pasca Munas Warung Blogger, saya mendapatkan “Yes moment!”. Apalagi saat izin diberikan suami. Alhamdulillah, akhirnya Bandung menjadi tambahan destinasi wisata yang pernah saya kunjungi sebagai bloger. 
Kenangan di alun-alun dan Masjid Agung Bandung bulan kemarin


Tanggal 11 Februari lalu, Warung Blogger mengadakan Munas WB #untukWByanglebihbaik atau Musyawarah Besar Warung Blogger. Pasti tahu kan, komunitas yang satu ini? Yup, komunitas blogger yang sudah tua di Indonesia tetapi tetap bertahan dengan konsep aslinya, yaitu media cangkrukan warganya. Sekarang Warung Blogger sudah seperti baru lagi. Konsep lama dipertahankan, konsep terkini ditambahkan. Nah, pasca Munas WB ini, saya bertolak ke Bandung pada tanggal 12 Februari, di kala senja menyapa. Sampai Stasiun Bandung pada jam 9 malam. 

Singkat cerita, saya tinggal beberapa hari di Bandung. Di rumahnya Evi yang penuh buku! Saya seperti dilempar ke surganya kutu buku saat melihat koleksi bukunya. Terutama koleksi buku sejarah. Saya langsung berdoa semoga bisa membeli buku-buku sejarah juga. Saya membayangkan di kamar saya ada satu rak yang isinya buku sejarah semua. Oh la.. la…

Stok buku melipmah ini pula yang membuat saya enggan keluar rumah. Kayaknya, Bandung menjadi kurang menarik lagi, karena ada subyek yang membuat saya betah. Syukurlah saya cukup waras untuk berlaku sebagai tamu, yaitu mengizinkan pemilik rumah menjamu saya dengan wisata yang paling dekat, menarik perhatian saya, dan yang jelas, tak seberapa lama. Karena otak saya sudah teralihkan pada buku sejarah kopi, sejarah pendidikan wanita di Bandung, dan sejarah kota lama. Satu buku, yaitu Suma Oriental sudah saya lalap pada malam pertama sampai di Bandung. Hanya di bagian yang berhubungan dengan sejarah Jawa dan Japara saja. Saya tidur jam 2 dini hari dengan pikiran penuh sejarah. Siang ini, ah ya, saya baru ngeuh kalau belum menuliskan apapun tentang perjalanan ke sini. 


Masjid Agung Bandung adalah masjid Propinsi Jawa Barat. Tak heran jika sangat megah dan indah. Lokasinya juga strategis sekali, yaitu di alun-alun kota Bandung. Dan pengunjung hariannya sangat banyak! Sangat jepretable. Nuansa Arabnya terasa kental. Bangunan masjid seluas 8.575 meter persegi mendeskripsikan sendiri seberapa megahnya. Apalagi arsitektur dan ornamen masjidnya bisa membuat pelancong seperti saya berdecak kagum. Psst.. masjid ini bisa menampung 13000 jamaah. Wow! Kabarnya, dua menara setinggi 81 meter di sana, dibuka untuk umum pada hari Sabtu dan Minggu. Saya pakai kata kabarnya, karena memang belum mencoba sendiri dan hanya membaca sekilas dari Wikipedia Sejarah Masjid Agung Bandung.
Bicara sejarah, masjid ini rupanya dibangun pada tahun 1812. Renovasi beberapa kali dilakukan, menyesuaikan zaman dan jumlah jamaah pastinya. Perombakan paling akbar mungkin terjadi di tahun 2001-2003 lalu, sehingga jadi masjid yang kita ketahui saat ini. Sangat arabic, ya. Padahal aslinya sangat sunda. 


Saya sempat mengintip-intip bentuk Masjid Agung Bandung pada abad XIX. Bentuknya masih berupa tajug dengan atap bertingkat 3. Sebuah kolam terdapat di depannya. Hmm… mau tak mau saya membayangkan pola masjid pada abad XV-XVII yang juga sering ditambahi kolam. Entah apa kaitannya dengan budaya candi dan atau kebiasaan bangsawan zaman dahulu yang suka memelihara kura-kura di kolam istana. Saya tak mau berspekulasi. Tapi tipe semacam ini menjadi begitu mudah ditemui jika mencari sejarah masjid lama. Tapi saya yakin, kok, kalau masjid Agung Bandung ini tak ada unsur candinya. Karena zaman pembuatannya sudah jauh selisih tahunnya. 

Agaknya, sampai pertengahan medio abad ke XX, bentuk atap masjid masih limasan. Tahun 1930 baru dilakukan perombakan besar di bagian atap dan penambahan dua menara. Tahun itu adalah tahun giat-giatnya merombak struktur bangunan masjid. Mungkin salah satu maksudnya agar lebih indah, ya. Wallahu a'lam bishawab. Karena bicara masjid, saya tak boleh banyak berspekulasi teori. Yang jelas, pada tahun 1927 -1929 pula, masjid Mantingan dirombak sampai bentuknya menjadi sekarang. Juga beberapa masjid lainnya . Daftarnya cukup banyak. 

Yah.. begitulah saya sekarang. Tiba-tiba selalu mencari sejarahnya. Harap dimaklumi, karena mainan baru. Huhuhu… 

Balik ke sore yang indah di Masjid Agung Bandung, antara saya dan duo kembarnya TwiVers atau Twins Universe. TwiVers adalah komunitas bagi anak kembar dan siapa pun yg tertarik dengan anak kembar. Berdiri sebagai grup support dan wadah berkarya. Kepoin saja blognya www.twivers.com. Saya anggota tidak resmi meskipun kembar. Hihihi....

Bersama Eva dan Evi TwiVers. Eva yang berhijab
Eva dan Evi ini sungguh kompak. Dan mereka berdua sangat memanjakan saya. Kami menelusuri masjid dan sekitarnya. Berhenti sejenak untuk foto-foto. Demi kenangan. Dan terbukalah kembali rahasia saya yang agak sulit diajak foto cantik. Lokasi foto diambil di alun-alun Bandung, dengan masjid sebagai background. Juga sebuah tulisan Bandung yang iconic

Rumput sintetisnya membuat alun-alun Bandung selalu cantik. Tak rusak saat banyak orang yang bermain-main di sana. Juga tidak membuat kotor baju ketika anak-anak bermain bola. Saya tidak tahu jika di sini menyediakan fasilitas arena bermain anak, perpustakaan, dan WiFi. Baru tahu ketika persiapan pulang dan kopdar dengan MakYul yang melegenda seantero PojokWB dengan panggilan Baginda. 


Dari Bandung, kami makan mi kocok yang lezat di dekat situ dan meneruskan jalan-jalan di sekitar jalan KAA serta Braga. Agaknya saya perlu membuat banyak tulisan tentang perjalanan ke Bandung dulu untuk merekonstruksi sejarah Blog Susindra. 

Sampai jumpa di tulisan yang lain ya. Semoga posting tentang Masjid Agung Bandung ini menginspirasimu. Aamiin.

Cara Membuat Masker Lumpur yang Aman untuk Merawat Kulit Tetap Alami

$
0
0
Bagi beberapa orang masker lumpur masih sangat jarang digunakan untuk penjaga kecantikan kulit. Namun tahukah Kamu, ternyata masker dari lumpur sangat baik untuk kecantikan dan kesehatan kulit terutama agar kulit tetap terlihat cantik alami. Lumpur yang digunakan bukanlah sembarang lumpur yang bisa kita temukan di sawah-sawah, melainkan jenis lumpur yang sudah disediakan secara khusus untuk perawatan kecantikan dan untuk kesehatan wajah.


Jenis masker dari lumpur sangat beragam, untuk itu perlu disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing wanita agar tidak menimbulkan iritasi atau bahkan kerusakan sel. 

Ada beberapa jenis lumpur yang sangat baik dan aman untuk merawat wajah secara alami, antara lain sebagai berikut.

1.French clay mud.
Jenis masker dari lumpur yang satu ini paling banyak digunakan, terutama pada spa ataupun salon-salon kecantikan. Lumpur dari jenis ini sangat baik untuk mengencangkan pori-pori kulit serta membantu menghilangkan kerutan pada wajah. Selain itu dipercaya juga untuk menjaga agar kulit tetap awet muda.

2.Lumpur vulkanis.
dari namanya sudah bisa diduga jika jenis lumpur yang satu ini berasal dari pegunungan vulkanis. Tepatnya dari ledakan vulkanis sebuah gunung berapi. Kandungan mineral yang cukup tinggi pada lumpur vulkanis sangat baik untuk merawat kulit secara alami.

3.Fuller’s earth.
Lumpur yang satu ini dikenal juga dengan nama Multani Mitti oleh orang India. Lumpur yang satu ini biasanya banyak dikemas dalam sebuah produk kecantikan yang dijual di toko online dan berbagai situs-situs online lainnya. Fuller’s earth sangat bagus untuk mendinginkan kulit secara alami serta bagus untuk mencegah peradangan kulit. Penggunaan secara rutin bagus untuk mengobati masalah kulit, seperti jerawat serta penuaan dini.



4.Lumpur hitam.
Lumpur hitam banyak terdapat di rawa-rawa. Dikenal baik untuk menjaga kulit tetap awet muda dan mencegah dari penuaan dini berkat kandungan organik dan anorganiknya. Jika rutin digunakan akan mengoptimalkan regenerasi sel-sel kulit dan mampu mencerahkan kulit secara alami.

5.Alpine moor mud.
Untuk jenis lumpur yang satu ini sangat baik untuk membersihkan pori-pori kulit akibat paparan debu, sisa keringat, serta komedo. Sayangnya lumpur yang satu ini hanya bisa ditemukan di hutan Alpin saja.

Beberapa jenis lumpur yang sudah dijelaskan tadi memang sangat bagus untuk kecantikan. Jika Kamu ingin membeli lumpur yang sudah dalam kemasan, yang cukup terkenal di dunia kecantikan, antara lain masker Hello Kitty, masker lumpur laut mati, dan masker Shiseido Naturgo. Namun Kamu juga bisa membuat masker dari lumpur sendiri. Namun perlu diperhatikan pemilihan lumpurnya, mengingat lumpur di sekitar kita banyak yang sudah tercemar oleh pestisida, seperti di sawah-sawah misalnya.

Untuk itu Kamu bisa membeli produk masker dari lumpur dari toko kecantikan terdekat atau dari situs belanja online. Masker tersebut jangan langsung Kamu pakai. Namun Kamu ramu terlebih dahulu dengan berbagai bahan alami di sekitar kita agar hasilnya cukup maksimal. Kamu bisa menggunakan lemon atau jeruk nipis sebagai campurannya. Untuk cara pembuatannya Kamu bisa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1.Ambil lumpur yang telah Kamu beli tadi secukupnya saja, kemudian campurkan dengan air perasan dari lemon atau jeruk nipis. Kamu bisa menambahkan air perasan lemon sampai layaknya adonan pasta.
2.Diamkan campuran masker tersebut sejenak.
3.Bersihkan area wajah Kamu terlebih dahulu dengan sabun muka agar kotoran pada bagian pori-pori tidak terhambat proses penyerapan kandungan masker dan lemon tadi sehingga hasilnya akan maksimal.
4.Oleskan masker pada area wajah menggunakan spatula kecil.
5.Supaya mendapatkan hasil yang optimal, diamkan masker kurang lebih selama 1 jam. Tunggu sampai meresap.
6.Setelah masker lumpur mulai kaku dan kencang, saatnya Kamu membersihkan masker dari wajah dengan menggunakan air hangat sampai bersih. Bilas dengan air dingin untuk menutup pori-pori kembali.

Merawat kulit itu tidak ribet, kok. Yuk mulai dari sekarang. 

Laptop Terbaik untuk Deadliner Garis Keras

$
0
0
Bagi sebagian orang, hidup memang bergerak dengan cepat. Saya salah satunya, yang sering mengambil peran tambahan dalam hidup, sehingga sering tertabrak deadline atau dateline. Akhirnya saya harus mengakui bahwa saya sering termasuk deadliner garis keras. 

LNikmati saja apa yang telah menjadi pilihan kita, seberapa pun lelahnya.
Cari partner gawai yang tepat

Saat sedang dalam kondisi mood yang asyik, saya bisa fokus menyelesaian satu per satu. Misalnya, sehari saya harus mengerjaan 5 tema penulisan: parenting, sejarah (2 topik), wisata lokal, pengembangan diri (gadget management) dan lifestyle (bebas untuk blog). Bisa bayangkan swicht theme yang harus saya lakukan tiap akan menulis. Lalu… kapan membacanya? Sehari saya luangkan waktu 2 jam membaca topik yang saya butuhkan. Nah… selain itu, saya harus belajar membuat desain ala-ala karena menjadi tim desain di komunitas yang saya ikuti. Saya mendapatkan tugas membuat layout dan cover buku. Bisa bayangkan pusingnya kalau mood sedang jelek? Hihihi…. Yap… hanya 50% target yang bisa saya kejar. Tetapi acepting (penerimaan diri/ seni memaafkan diri sendiri) sudah cukup saya kuasai. Bahasa Prancisnya: LEGOWO. Jiahahahaha…. Maaf, becanda saja. Bahasa Prancisnya Acceptée. Pakai 2 e karena saya perempuan.

ASUSPRO ESSENTIAL yang jadi pilihan tim penulisan sejarah. Wow banget.

Memiliki kesibukan seekstrim itu – maaf saya menyebutnya ekstrim karena mencapainya butuh latihan dan jam terbang menulis yang tak sedikit – membuat saya membutuhkan perangkat menulis yang baik. Saya butuh laptop yang mumpuni namun tetap terjangkau. Affordable memang jadi kunci di banyak hal, ya. Karena prinsip saya, jangan ngoyo sampai menyakiti diri dan orang lain demi mendapatkannya. Cari yang terbaik dan terjangkau. Dua ini menjadi satu kesatuan syarat bagi saya saat membeli perangkat gawai. Sebagai contoh, HP Zenfone 3 milik saya masih menjadi gawai andalan. Kameranya bagus, suaranya jernih, RAM cukup besar, dan yang penting, sangat awet meski telah dipakai lebih dari 1,5 tahun. Alhamdulillah saya tak salah melabuhkan pilihan.


Untuk perangkat laptop, saya sangat terbantu oleh laptop ASUS. Tipis, ringan, ringkas di tas, dan desainnya bagus. Itu pilihan karena mata. Kalau pilihan berdasarkan kebutuhan (dan hati) adalah banyaknya pilihan sesuai kebutuhan, tugas cepat selesai karena membuka banyak program dengan cepat. Saya bisa membuat desain buku di InDesign sambil membuka program lain yang saya butuhkan bersamaan. Sambil googling dan mendengarkan musik karena saya auditory yang butuh suara tertentu untuk mengaktifkan kinerja otak. 

Bagi teman-teman yang sedang mencari laptop baru yang ringkas, ringan, trendi, awet, dan sesuai spesifikasi kebutuhan ala bloger atau penulis seperti saya, laptop ASUS E402WA bisa jadi pilihan pertama. Laptop ini sangat cocok untuk tugas harian bloger, pelajar, mahasiswa, penulis, dan lainnya. desainnya eye catching dan bikin teman langsung berbinar. Hehehe…. Itu yang saya rasakan kalau mengerjakan tugas menggunakan laptop Asus. Desainnya memang wow banget ya. Sangat stylish. Dan yang membuat kamu akan selalu senang membawa ke mana-mana adalah karena laptop ini tipis dan ringan. Jadi, tidak menyakiti bahu (dan tidak bikin tas cepat rusak). Wkwkwk…. Dua ini sangat penting bagi saya lho. Sebagai wanita stw alias wanita setengah tua, bahu dan punggung saya sering nyeri saat membawa laptop lama yang beratnya tiga koma sekian. Beda banget jika bawa laptop Asus yang beratnya hanya setengah dari itu. 


Buatmu yang pengen tahu spesifikasi laptop ASUS E402WA, bisa lihat di bawah ini ya. 
CPUAMD Quad Core E2-6110 1.5 GHz (2M Cache)
Operating SystemWindows 10 Home
Memory4GB DDR3 
Storage500GB  HDD 5400RPM
Display14" (16:9) LED backlit HD (1366x768) Glare/ Ultra Slim 200nits
GraphicsAMD Radeon R2 Graphics
Input/Output1x Microphone-in/Headphone-out jack, 2x USB 3.0 ports, 1x USB-C Gen 1 (up to 5 Gbps), 1x HDMI, 1x SD card reader, Volume up/down, RJ45 LAN
CameraVGA Web Camera
ConnectivityIntegrated 802.11b/g/n (WIDI Support), Bluetooth V4.0
AudioASUS SonicMaster Technology 
Battery2 Cells 32 Whrs Li-ion
Dimension 33.9 x 23.5 x 21.9 cm 
Weight1,65Kg with Battery
ColorsDark BlueWarranty2 tahun garansi global

Coba bandingkan dengan laptop harga sama. Yang ini jauh lebih unggul. Bismillah, insyaAllah saya mau beli bulan ini. Doakan gaji segera turun, ya. Malah meminta doa…. Hihihi… Marilah kita biasakan saling mendoakan dalam kebaikan, karena insyaAllah doa tersebut memercik ke diri kita berupa kebaikan yang sama atau setara.

Launching ASUS ZenFone Max Pro M1 di Jakarta bulan April 2018 dan Strategi Pemasarannya

$
0
0
Ada yang baru lagi dari produsen ponsel pintar Asus bulan ini. HP ASUS ZenFone Max Pro M1 waktu dekat akan di-launching di Jakarta. Tepatnya pada tanggal 23 April 2018. Ponsel pintar ini mempunyai banyak keistimewaan pada produksi, kualitas, spesifikasi, harga, sampai teknis penjualannya. Sangat mengedepankan lokalitas Indonesia, dan menurut saya itu sangat baik. Sangat sangat perlu diapresiasi. Apalagi, ponsel terbaik tetap menjadi prioritasnya.


Sekilas tentang ASUS ZenFone Max Pro M1

Zenfone Max dikenal sebagai ponsel pintar yang durable baterainya, dengan banyak keunggulan lainnya, sesuai seri Max lainnya. Asus ZenFone 4 Max (ZC520KL), misalnya, yang memiliki layar 5,2-inci, HD 1280 x 720 IPS, prosesor Qualcomm Snapdragon 425 64-bit Quad-core 1,4GHz, dan RAM 3GB. Kali ini, adiknya yang lebih canggih telah lahir, yaitu ZenFone-Max-Plus-M1. 

Keistimewaan layar yang pasti membuatmu tertarik adalah,… 
Layar ukuran 5,7” dalam body layar 5,2”! Sekilas, ukurannya tampak sama, tapi yang baru ini, layarnya lebih lebar. Pas banget di genggaman tangan. ZenFone-Max-Plus-M1 memiliki displai layar boundless alias layarnya hampir full body. Layar 18:9 untuk foto yang lebih luas capture-nya. Bayangkan, lebih banyak obyek yang tertangkap kamera, melebihi layar biasanya. Keren, kan?


Ah, saya selalu fokus pada tampilan dan hasil foto. Bisa jadi karena dua itu jadi fokus utama saya sehari-hari. Meski begitu, saya tetap memperhatikan “isi” dalamnya. Terutama prosesor dan RAM. Dua ini menjadi alasan utama suami saya mengizinkan membeli HP atau laptop Asus. Alhamdulillah punya suami yang melek IT. Meski masih dasar, tapi lumayan sekali pengetahuannya dan sering jadi tempat pitakonan teman-teman atau kerabat lainnya. Saya selalu percaya pada kesimpulannya. Beliau senang baca berita seputar IT. 

Dan kesayangan saya ini berkata, "ASUS ZenFone Max Pro M1 bisa menjadi alternatif ponsel pintar sekelas kami yang masih middle low." Baterai sangat awet, seperti kekhasan tipe Max, memiliki prosesor Snapdragon ® 636 Mobile Platform dan harga terjangkau. “Pasti akan menjadi sahabat setia kamu yang sering melakukan perjalanan keluar kota,” katanya. Sekadar info saja, saat ini kami menunggu pencairan dana untuk membeli laptop ASUS E402WA yang harganya juga sangat cocok dengan tabungan kami. Bayangkan, 2 gawai dengan teknologi terbaru di pasar menengah ke bawah dengan kualitas di atas rata-rata. Informasi lebih lengkapnya di website resmi produk Asus.

Kerjasama pemasaran dengan Lazada

Asus menjadi salah Top 2 produsen laptop kelas dunia dan produsen motherboard terbaik untuk berbagai produk gawai seperti laptop, ponsel pintar, tablet, PC Dekstop, dan lain-lain. Ternyata, untuk laptop gaming berbasis Nvidia GTX, 64,1 % pasar telah dikuasai. Tak heran jika pasar ponsel pun diharapkan mencapai angka yang mendekati. Salah satunya adalah mengajak kerjasama secara ekslusif, sebuah perusahaan e-commercer yang telah dipercaya konsumennya selama 6 tahun di Indonesia. 

Abidin, President Director, PT Sat Nusapersada, Benjamin Yeh, Regional Director,
ASUS South East Asia, dan Bob Sprengers, Chief Brand Officer, Lazada Group

Sejarah baru dibuat oleh Asus tahun ini, yaitu menggandeng Lazada sebagai partner strategis untuk kembangkan pasar. MOU khusus telah ditandatangani oleh Benjamin Yeh (Regional Director, ASUS South East Asia) dan Bob Sprengers (Chief Brand Officer, Lazada Group). Bersama dengan penandatanganan itu, dua pembesar kedua belah pihak sepakat mengunjungi pabrik perakitan ponsel pintar lokal, yaitu PT Satnusa Persada. 

Di atas sudah saya sebutkan bahwa ZenFone-Max-Plus-M1 merupakan produk lokal dengan standar internasional. Asus menjadi pionir yang menerapkan sistem Complete Knock Down (CKD). Seluruh perakitan dilakukan di Indonesia menggunakan metode Surface-Mount Technology (SMT). Tak heran jika bisa menekan harga sedemikian rupa, ya. Coba bandingkan harganya dengan yang lain. Sekilas, mungkin kamu menemukan kesamaan “isi”, tetapi kualitas bahan dan durability-nya Asus tak terbantahkan. Makanya saya membuka kisah dengan tampilan terlebih dahulu. Karena saya tahu, dan saya punya produknya. Setelah hampir dua tahun pemakaian, HP Asus ZE520KL saya tetap prima. Gorilla glass 3-nya masih utuh tanpa cacat. Gorilla glass full body dan no scratch at all. Hasil bidikan kameranya pun masih memuaskan. Makanya saya sangat suka produk Asus. Semoga kamu juga punya pengalaman serupa dengan saya. Mau dibagi di kolom komentar? Jangan sungkan, lho.


Ke jakarta aku kan kembali: Review Pembelian Tiket Pesawat di JD.ID

$
0
0
Ke jakarta aku kan kembali… Walaupun apa yang kan terjadi …” lamat-lamat suara Koes Plus terdengar dari gawai saya. Kami generasi lama yang memang sangat menikmati lagu-lagu lama. Meskipun ada benarnya juga, saat ini saya sedang melakukan persiapan menuju Jakarta lagi. Bulan April 2018 ini saya berjodoh mendatangi ibukota negara Indonesia dua kali. MasyaAllah. Semua terjadi atas kehendak Allah. Kita manusia hanya bisa menjalani dengan perasaan positif, penuh syukur dan ikhlas. 


Bagi teman-teman yang suka bepergian menggunakan pesawat, ada pilihan pembelian tiket di JD.ID. Sebuah anak perusahaan JD.com yang berada di Indonesia. E-commerce yang satu ini memiliki ikon kuda imut yang ramah, dan memiliki misi “Make the joy happen”.  Joy, nama kuda putih berkalung merah itu merupakan maskot resmi yang diharapkan dapat menjadi identitas perusahaan. Joy mencerminkan 5 elemen nilai sebagai e-commerce modern yang menyenangkan, yakni Customer First, Passion, Innovation, Integrity dan Teamwork.



JD.id memang bukan e-commerce khusus pembelian tiket pesawat murah dan keperluan travel lainnya, tetapi tempat yang tepat untuk membantumu mudah pesan tiket pesawat. Pilihannya banyak dengan harga kompetitif. Silakan dicoba, ya. Yang perlu kamu lakukan, jika belum pernah mendaftarkan diri, adalah mengisi form pendaftaran. Bisa di PC dekstop maupun aplikasinya. Mudah sekali. Cukup isi nama, password, no HP, lalu klik “masukkan kode SMS”. Dalam hitungan detik, sebuah sms masuk dan kamu tinggal isi. Semudah itu mendaftarkan diri. Selanjutnya, terserah kamu. Apakah langsung hunting tiket pesawat murah atau berburu hotel murah di JD Hotel. Semua dibuat super mudah tapi tetap aman. 

Mudah pesan tiket pesawat, itu salah satu keunggulan JD.ID. Ini menjadi best experience saya tanggal 4 April lalu. Saya kesulitan pesan tiket pesawat ke Jakarta yang ternyata tak selalu mudah. Saya harus pesan di 2 e-commerce namun kesulitan karena maksimal transfer jam 21.00. Berkejaran dengan waktu pesan - bayar, ternyata melelahkan. Alhamdulillah akhirnya bisa juga. Jd.id solusinya.

Jadi pengen nyanyi.


Ke jakarta aku kan kembali
Walaupun apa yang kan terjadi
….
Di sana rumahku
Dalam kabut biru
Hatiku sedih
Di hari minggu
Di sana kasihku
Berdiri menunggu
Di batas waktu
Yang telah tertentu

Paket Pulsa Indosat 2018

$
0
0
Indosat merupakan salah satu pemain lama di dunia telekomunikasi Indonesia. Termasuk yang tertua. Sejak awal kemunculannya, Indosat berhasil menduduki top 3 dari provider telepon seluler di Indonesia. Bisa jadi kamu salah satu pemakai setianya. ;)


Saya pernah menjadi pemakai setia selama setahun penuh dan sangat terbantu saat berada di kawasan desa Tempur , yang berada di salah satu puncak pegunungan Muria. Hanya ada tower Indosat di sana. Sayangnya, … sejak pindah rumah bulan Juli tahun lalu, saya terpaksa ganti provider karena tak ada sinyal Indosat. Padahal kuota internet Indosat termasuk termurah dan saya pelanggan setia.  

Meski bukan lagi pemakai Indosat akibat rumah baru, saya menyengaja menulis artikel mengenai paket pulsa dan paket data Indosat. Semoga bisa jadi tambahan wawasan dan informasi bagimu. Terutama buatmu yang sedang mencari kuota internet termurah tahun 2018. Terkhusus lagi, bagi kamu yang menajdi pelanggan baru kartu Indosat dalam beberapa bulan ke belakang. Pastinya membantu kamu memilih paket dengan pilihan yang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Pasti tahu, kan, jika setiap pemilihan paket ada kelebihan maupun kekurangan yang harus ketahui.

Sebelum mulai menjabarkan beberapa paket yang ditawarkan oleh provider Indosat, saya ingin sedikit berbagi mengenai kelebihan Indosat Ooredo yang bisa kamu dapatkan sebagai konsumen. 

Kelebihan pertamanya adalah adanya akses internet cepat dengan jangkauan yang luas, serta kuota yang saking banyaknya, bisa dikatakan nyaris tanpa batas. 

Indosat Ooredo juga memiliki paket-paket unlimited alias paket-paket tanpa batas yang bisa kamu nikmati. Paket-paket dengan kuota utama yang super besar dan tanpa batas dapat kamu nikmati dengan bebas. Dengan demikian, banyak aplikasi streaming video khusus seperti Spotify, YouTube, iFlix, dan aplikasi lainnya nyaris tanpa harus membayar. 

Selain itu fitur lain yang saya suka dari Indosat Ooredoo ini adalah, fitur rollover data. Rollover data adalah ketika kuota kita masih bersisa banyak, padahal batas waktu pemakaian masih lama, maka kuota tersebut akan dipindahkan menjadi kuota selanjutnya alias akan terus terakumulasi. Tak ada lagi rugi-rugi yang biasa dialami di provider lain. Karena berapapun kuotamu akan terakumulasi secara otomatis.

Nah setelah tahu keuntungan-keuntungan yang bisa kamu dapatkan, semoga kamu yang belum menggunakan Indosat Ooredo sekarang, sudah mulai tertarik untuk berpindah provider. Karena setelah ini, saya langsung ajak kamu bahas pilihan-pilihan paket Indosat Ooredo yang bisa dipilih.

Paket menelpon murah dari Indosat

Pertama-tama saya mulai dulu dari paket non internet. Paket ini sangat cocok untukmu yang muda dan berkarya. Bahkan sangat cocok untuk eksekutif muda ataupun pengusaha-pengusaha yang banyak menghubungi klien-klien via telepon. Ada paket menelpon harian, mingguan, hingga bulanan. Salah satu pilihan anda untuk beli paket data online adalah Sepulsa (yang kini sudah memperluas ke alphapay.id)


Paket harian Indosat menawarkan paket harian ke sesama operator dengan kuota 100 menit seharga Rp 3.250,- ataupun kuota 1000 menit seharga Rp 4.250,-. Atau, bisa pilih paket menelpon mingguan ke sesama dengan kuota 300 menit seharga Rp 16.000,-. Mungkin mencari paket bulanan? Ada paket menelpon bulanan ke sesama operator dengan kuota 250 menit seharga Rp 22.500,-. Jika ingin lebih, ada paket menelpon yang lebih murah, yaitu 1000 menit seharga Rp 35.000,-. 

Ingin paket menelpon ke seluruh operator? Jangan khawatir. Ada paket harian-bulanan berkisar antara Rp 6.000,- hingga Rp 135.000,-. Paket menelpon dimulai dari paket harian kuota 25 menit seharga Rp 6.000,-. Bisa juga memilih paket menelpon mingguan dengan kuota 50 menit seharga Rp 17.000,-. Mau lebih? Ada paket bulanan dengan kuota nelpon 225 menit, 325 menit, 600 menit seharga Rp 65.000,- Rp 85.000,- dan Rp 135.000,-. Semua disesuaikan dengan kebutuhanmu, Sobat Muda.

Paket data internet termurah 2018 dari Indosat Ooredo

Buatmu yang sedang mencaro paket data internet termurah, Indosat Ooredo punya jawaban terbaik. Seperti halnya paket menelpon, paket data internet pun dibagi dalam beberapa kategori, yakni harian, mingguan dan bulanan. 


Paket data harian Indosat Ooredo dimulai dari kuota 5 MB seharga Rp 1.500,- atau kuota 15 MB seharga Rp 3.000,- atau kuota 50 MB seharga Rp. 5000,-. Pas banget untuk situasi mendesak, ya. Jadi ingat zaman dahulu, paket SMS dan menelpon Indosat menjadi favorit para pelajar, mahasiswa dan ibu rumah tangga yang semangat mencari yang termurah. Hehehe. Berasa diajak reuni, ya. 

Buatmu yang lebih suka paket data internet mingguan, bisa beli kuota 100 MB seharga Rp 10.000,-. Tak cukup? Langsung loncat ke paket bulanan yang harganya murah banget. Bayangkan, paket bulanan dengan kuota 8 GB seharga Rp 40.000,-. Murah banget, kan? Mau yang lebih murah? Ada paket data internet Indosat Ooredo 16 GB seharga Rp 60.000,-. Ini favorit saya banget.

Nah, buatmu yang pemakaian internetnya lebih boros daripada saya, Indosat menawarkan paket kuota 25 GB seharga Rp 80.000, atau 31 GB seharga Rp 130.000,- atau yang tertinggi kuota 40 GB seharga Rp 160.000,-. Ini sih panen kuota namanya…. 

Nah jadi bagaimana? Murah banget, bukan? 

Mahasiswa Indonesia Mengukir Prestasi di Shel Eco-Marathon 2018 Singapura

$
0
0
Apa yang kamu rasakan saat melihat mobil futuristik ini berjalan dengan mulus melewati kendaraanmu? Amazing? Takjub? Menebak-nebak, mungkinkah ada manusia masa depan yang melintasi waktu, dan sampai pada masa kita sekarang ini? Atau malah was-was karena menduga ada alien yang sedang melewatimu? Kalau saya, saya akan bangga melihatnya. 

Mobil futuristik ini, adalah mobil balap hemat energi buatan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dari Tim Semar. Pemenang utama kategori UrbanConcept di Shell Eco-Marathon Asia. Satu dari 26 tim mahasiswa di bawah bendera merah putih tercinta. 

Mobil ini adalah juara pertama Driver’s World Championship Asia 2018. Saat ini, sedang bersiap mengantarkan kejayaan Asia dalam Eco-Marathon, Driver’s World Championship di London pada tanggal 8 Juli 2008 mendatang. Indonesia Bisa!

Untukmu yang baru tahu, ada 2 kategori , yaitu UrbanConcept dan Prototype. Kategori UrbanConcept fokus pada desain kendaraan roda empat yang praktis dan memenuhi kebutuhan riil pengguna transportasi di perkotaan. Sedangkan kategori Prototype lebih menekankan pada desain pengurangan hambatan dan memaksimalkan tingkat efisiensi. Ternyata, tim dari Indonesia banyak menang di kategori UrbanConcept. Buktinya bisa di download dalam bentuk pdf di sini.

Tahun ini, Tim Semar kembali membuat bangga negaranya dengan menjadi juara pertama pada kompetisi Shell Eco Marathon Asia 2018 di Singapura. Nama lain dari kompetisi ini adalah DWC Asia atau Driver's World Championship Asia. Lomba balap mobil ini berlangsung dari tanggal 8 – 11 Maret 2018 lalu di Changi Exhibition Center. DWC Asia telah dilaksanakan sejak tahun 2010 lalu. Jadi bukan acara kemarin sore. Persiapan mahasiswa Indonesia dan PT Shell Eco Indonesia juga maksimal. Hasil tak mengingkari prosesnya. Tim Indonesia bertabur penghargaan. Mari kita berdoa, semoga tahun depan Indonesia menjadi tuan rumah. Mari kita berdoa bersama agar kemeriahan DWC bisa kita cicipi bersama. Agar kebanggaan terasa lebih sempurna. Caiyyo PT Shell Eco Indonesia! Wujudkan mimpi kami ini!

Ini bukan mimpi yang mengada-ada, tetapi cita-cita nyata. Sejak tahun 2010, mahasiswa Indonesia selalu mengibarkan prestasi positif. Terkhusus tahun 2018 ini, prestasi mahasiswa kita lebih outstanding. Kita berhasil merebut penghargaan terbanyak. 5 dari tujuh penghargaan kita boyong. Hore! Selamat untuk ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta), Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia). Kalian semua hebat. Kita semua hebat. Kita semua bangga dengan prestasi kalian.

Untuk menyempurnakan kehebatan ini, saya perlu memberitahu, bahwa prestasi kita lebih dari itu. 3 peraih penghargaan terbaik, yaitu Semar Urban UGM Indonesia, Sapuangin ITS Team 2, dan Garuda UNY Eco Team akan mewakili Asia, . Kami nantikan kibar bendera Merah Putih di Final Shell Eco-marathon Drivers Wolrd Championship di London bulan Juli nanti. Buat kami lebih bangga lagi. Kalahkan para juara dari Amerika dan Eropa, ya!
Untuk sobat Susindra yang belum tahu tentang Eco-Marathon, saya ingin mengulasnya lebih dalam. Sengaja memberi informasi yang we o we dulu agar melekat kuat di ingatanmu. Karena kamu perlu tahu prestasi hebat negaramu. Karena cara ini lebih menguatkan karena menstimulasi binar bahagia di matamu. Ini salah satu teknik yang saya pelajari dari training for facilitator di komunitas ibu-ibu agen perubahan bangsa yang saya ikuti dan aktif di dalamnya.

Eco-Marathon adalah kompetisi tahunan yang disponsori oleh Royal Dutch Shell plc yang bermarkas pusat di Belanda. perusahaan multinasional ini merupakan satu dari tujuh perusahaan terbesar di dunia. Pada bulan Februari 2016, berdasarkan pendapatannya, Shell menjadi perusahaan minyak terbesar ke dua di dunia. Shell juga beroperasi di lebih dari 90 negara dengan produksi sekitar 3,1 juta barel minyak per hari.Eco-Marathon menantang para pemuda yang masih berstatus mahasiswa untuk membuat kendaraan masa depan yang memiliki efisiensi bahan bakar sebesar-besarnya. Satu liter bahan bakar harus bisa menempuh jarak terjauh dengan efisiensi bahan terbaik. Seluruh mahasiswa sedunia berlomba membuat kendaraan ramah lingkungan dan ekonomis agar bisa memenangkan lomba bergengsi tinggi ini. 

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Eco-marathon
https://m.inilah.com/news/detail/2442300/indonesia-dominasi-shell-eco-marathon-asia-2018
https://www.shell.com/energy-and-innovation/shell-ecomarathon/asia/results-and-awards.html
https://www.shell.co.id/in_id/ruang-media/news-and-media-releases/tahun-2018/energy-in-drivers-world-championship.html


Cerita Saya dan HP Asus Zenfone Max Pro M1

$
0
0
Surprise sekali, ketika saya mendapat undangan pada peluncuran Asus Zenfone Max Pro M1 di Jakarta pada tanggal 23 April 2018 lalu. Rasanya sullit percaya. Dengan lebay saya berpikir, Mbak Bianca salah memasukkan email, kah? Sudah lama saya tidak ikut event Asus. Maka, ketika konfirmasi tiket penerbangan Garuda pagi dikirimkan Mbak Dina dari ENKA Tour, saya pun mantap membuat rencana perjalanan ke Jakarta. Saya izin kepada Bu Septi dan teman-teman panitia Leader Camp Ibu Profesional, bahwa saya tak bisa membantu sampai acara berakhir. Posisi saya sebagai panitia PubDekDok dikerjakan oleh teman-teman tercinta. Alhamdulillah. Bahagia memiliki saudari-saudari satu bulu (satu passio dan komitmen), karena persaudaraan menjadi lebih erat.



Pada hari Minggu, tanggal 22 April, Pukul 6 pagi, saya berangkat dari D’Emmercik Hotel Salatiga menuju bandara Ahmad Yani Semarang. Sebelum berangkat, saya merusuhi Mas Asmari dan Mbak Rahmi. Saya meminta tolong dicekkan, apakah sudah check in atau belum. Alhamdulillah sudah. Demi jaga-jaga saja. Karena check in awal, saya dapat tempat duduk nomor 8. Ini sudah jadi kebiasaan, sih. Biasanya check dari rumah. Kali ini, saya butuh bantuan karena di Hotel D’Emmerick, sinyal bisa bikin nangis. Sulit sekali. (Ketika perjalanan pulang, saya dapat tempat duduk di akhir karena lupa tidak check ulang, hohoho…. Bahaya, kan?)

Di bandara, saya melihat foto-foto pahlawab perempuan bersanding secara harmonis. Entah apa maksudnya, tetapi positif thinking saya mengirimkan sinyal bahwa pahlawan perempuan dari Jepara tersebut disejajarkan setara dengan pahlawan nasional lain. Ah, saya lama tidak berkisah tentang beliau di blog.

Singkat cerita, akhirnya tiba saat yang paling ditunggu. Launching Asus ZenFone Max Pro M1. Hore!



Kami diantar ke Ritz Carlton Pacific Place, karena acara utama ada di ballromnya. Menukar undangan dengan hangtag masuk. FYI, di acara Asus, para bloger valak takkan bisa masuk karena keamanan berlapis. Kami bertemu teman-teman media, dealer, juga para Zenfans seluruh Indonesia. Blogger, vlogger, youtuber, masuk ke kategori media. Di antara kami, Zenfans adalah peserta terheboh. Beberapa dari mereka memakai kostum unik.

Menonton kemegahan launching ZenFone Max Pro M1, mengingatkan saya pada kemegahan launching HP pendahulunya, yaitu Zenfone 3 di Bali, hampir dua tahun lalu. HP yang masih menjadi andalan saya, dan kondisiya. Chasingnya masih mulus tanpa cacat karena gorilla glass 3 fullbody. Terkena benda tajam pun tetap aman tanpa goresan. 


Tentang Asus ZenFone Max Pro M1

Secara kasat mata, HP Max Pro terihat besar namun nyaman di genggaman. Bentuknya lebih panjang, namun layar bazelless-nya membuat HP tampak besar saat dinyalakan. Dari genggaman tangan, saya langsung jatuh cinta pada HP ini. Seukuran 5,2” padahal layarnya 5,7”. Teknologi bezzelless, makin ke sini, memang jadi andalan Asus. Layarnya boundless, alias hampir full body. Resolusi Full HD+ 2.160 x 1080p dengan rasio 18:9. Nyaman di mata, nyaman di genggaman.


Pada pandangan pertama, HP Max Pro M1 tampak mewah, padahal ini adalah HP middle low. Dengan harga kisaran 2,2 juta, bodinya memesona. Bagian dalamnya apalagi. Prosesor tercanggih saat ini, yaitu prosesor octa-core dari Qualcomm Snapdragon 636 disematkan, untuk memanjakan user yang mencintai perangkat berkinerja super cepat. Julukan utamanya adalah limitless gaming. Dan memang benar, bermain game dengan perangkat ini sangat menyenangkan. Game berat bisa dimainkan tanpa lag. Wus… wus… wusss… dan yang paling asyik, baterainya tahan lama serta layar lebih lebar. Bermain game tanpa menitipkan “nyawa” HP pada charger, itu idaman para gamer. Saat sedang senggang di jalan sambil menunggu teman bisa bermain game tanpa khawatir kehabisan baterai.

ZenFone Max Pro M1 merupakan HP IDAMAN bagi para blogger, traveler, vlogger, pengguna aktif media sosial, dan gamer, karena memiliki kapasitas baterai besar. Dengan baterai 5000 mAh, aktivitas bergadget menjadi limitless juga. Contohnya seperti saya yang sedang melakukan perekaman dan pencatatan sejarah di Karimunjawa, saya tak dihinggapi cemas kehabisan daya dengan aktivitas sebanyak itu.

Nearly sunset in JiwaQuest Karimunjawa

Tengah hari di tambak petani garam
Dua contoh foto menggunakan ZenFone Max Pro M1 di 2 kondisi khusus.

HP ZenFone Max Pro M1 juga menjadi HP game idaman para pelajar, karena harganya terjangkau. Sebagai ibu dua putra yang masih usia 13 dan 10 tahun, pun, saya tak lepas dari kericuhan dua anak yang ingin mencoba. Mereka suka bermain Minecraft (karena HP-nya baru support itu, wkwkwk…. #emakngirit). Dan sesuai dugaan, mereka penasaran. Tapi tak berani sembarangan pinjam. Memang ini termasuk value keluarga kami. Anak-anak tak boleh pinjam HP orangtuanya, kecuali untuk keperluan edukasi. Misalnya menonton youtube sebuah pelajaran sekolah atau eksperimen yang ingin dikerjakan. Atau googling ilmu baru. Untuk mereka, kami memberikan sebuah HP lama, yang bisa digunakan secara bergantian. Saya dan suami tak bisa menghindari kemungkinan menjadi keluarga multimedia. Selain karena zaman, juga karena saya dan suami cukup attach dengan gadget. Alhamdulillah kemi melek IT dan gadget, jadi anak memiliki batasan yang jelas tentang apa yang bisa dilakukan dan yang tak bisa dilakukan.

Kembali ke Asus Zenfone Max Pro M1, saya bisa bayangkan rasa bahagia Eric Chen (Asus Vice President) dan tim Indonesia, karena peluncuran resmi tanggal 23 April lalu merupakan peluncuran perdana di seluruh Indonesia. “Kami sangat gembira berhasil mewujudkan Indonesia sebagai negara pertama yang memiliki Zenfone Max Pro M1,” kata Mr Chen. “Anda pemilik pertama di dunia.”

Bau semangat menguar di mana-mana. Ketika Duti Granziol, Co CEO Lazada Indonesia maju ke depan untuk mengabarkan kemitraan distribusi, mata saya nyala mencari harga. Ada 3 flash sale di Lazada. Tanggal 25 April, 3 Mei dan 25 Mei. “Kami bangga dan senang menjadi mitra ekslusif pilihan Asus dalam peluncuran ZenFone Max Pro di Lazada.co.id. Kami percaya, konsumen kami akan sangat menghargai produk Asus yang terkenal akan kualitas dan teknologi masa depan.”

Bisa bayangkan aura bahagia saat menyaksikan peluncuran HP ini? Saya mengikuti semua rangkaian acara dengan mata berbinar. Positif vibe makes positif mind. Rangkaian acara demi acara terlewati dengan sukses. Alhamdulillah.

Tambahan info, untuk Asus Zenfone Max Pro M1 versi RAM 3GB/32GB sudah tersedia secara ekslusif di Lazada, sedangkan versi RAM 4GB/64GB akan hadir sebentar lagi. Khusus untuk versi RAM 6GB/64GB akan didistribusikan secara ekslusif di Erajaya. Yuk, siap-siapin dananya. 

#Backto5: 3 Smartphone Asus Zenfone 5 Akan Segera Menyapa

$
0
0
Siap-siap, Asus generasi kelima sebentar lagi akan hadir di tengah kita. Kali ini, penggemar fotografi yang dimanjakan dengan aneka fitur idaman. Asus ZenFone 5, smartphone fotografi dengan 4 kamera berteknologi Artificial Intelligent akan segera menyapa user Indonesia. Teknologi AI ini membuat kita bisa memotret dengan sempurna, apapun obyek fotonya.



Memotret wide angle bukan lagi mitos. Karena, kamera tambahan merupakan lensa wide 1200. Sudut pandang kamera 2 kali lebih luas daripada kamera smartphone biasa. Daan… resolusi kameranya 20MP di depan dan 16MP di belakang. Selfie, wefie, portrait, landscape lebih memuaskan. Wow! 

Tak terasa, Asus telah memiliki generasi kelima. Rasanya baru kemarin saya mengikuti launching ke tiga. Ups… itu sih sudah 2 tahun lalu. Hehehe….

Asus Zenfone 5 ini menggunakan tagline #Backto5, dan menyasar penggemar fotografi. Tipikal saya yang kurang suka membawa kamera besar maupun kamera pocket. HP saya ya kamera saya. Masuk dompet tipis, di bawa ke mana saya ayo, dan tiap ada moment siap diabadikan. Makanya, ini salah satu HP yang paling saya tunggu. Sudah sejak 2 minggu lalu saya mencari bocoran harga ZenFone 5. Pengen segera tahu budget berapa tuk menebusnya. Semoga saja dana yang saya siapkan sudah cukup, ya. 

3 seri Zenfone 5

“ZenFone generasi ke-5 akan menjadi motor pendorong utama bagi ASUS untuk kembali menjadi raja di segmen middle-high,” ujar Galip Fu, Country Marketing Manager, ASUS Indonesia. Sebagaimana pendahulunya yang menyasar target pasar yang sama, pendatang baru ini pun memiliki corming gorilla glass full body. Tak hanya itu, HP berlayar IPS 6” ini, juga memiliki bezel ultra tipis. Aspect ratio-nya 18:9, sehingga meski mempunyai ukuran body 5,5”, namun sejatinya memiliki ukuran layar 6”. Nyaman sekali digenggaman.

Saya belum ada bocoran harga untuk Zenfone 5 dan Zenfone 5Z. Tapi saya sudah tahu harga Asus ZenFone 5Q. Harganya Rp 3.500.000,-. Alhamdulillah tidak over budget.
ZenFone 5Q memang yang termurah dari semua generasi 5, tapi bagi saya sudah canggih sekali. Seri ini juga memiliki prosesor tercanggih saat ini, yaitu Qualcomm Snapdragon 630. Kecepatan mengakses semua fitur dan aplikasi disempurnakan dengan baterai 3.300mAh super charging. Cepat sekali mengisinya, dan irit pemakaiannya. 


Sejak pakai HP Asus, saya sering merasa aneh melihat hasil foto yang tulisannya terbalik. Pemilik foto kurang aware atau tak tahu cara miroring hasil foto, ya? Kadang saya berpikir begitu sih. Untung banget, mirorring foto sudah jadi teknologi standar Asus. Jadi, hasil foto selalu sempurna. Nah, di Zenfone 5Q ini, video pun sudah punya teknologi miroring ini. BeautyLive yang membuat tampilan wajahmu selalu sempurna di depan kamera bisa puas dinikmati di sini. Noda wajah, warna kulit, dan kemampuan beautification lainnya bisa diaplikasikan secara live atau streaming di berbagai media sosialmu. Psst… kamu suka warna HP apa? Ada 2 pilihan warna, yaitu Midnight Black dan Moonlight White. Saya pastinya pilih midnight black. 


Buatmu yang sama penasarannya dengan harga Asus ZenFone 5Q, yuk kita nantikan peluncurannya pada tanggal 17 Mei 2018 ini. Dan mari kita cari bocoran harganya bersama-sama. Ups…. (Saya serius. Jika ada yang tahu, saya mau banget dibisiki. Mumpung ada budget membeli HP baru. Hahahaha)

Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa, 7 – 16 Mei 2018

$
0
0
Pagi yang sibuk bagi seorang ibu rumah tangga. Pasca persiapan untuk keluarga, saya bergegas ke dermaga Kartini Jepara, menyusul teman-teman tim Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa. Kami berjanji berkumpul pukul 6 pagi. Kami akan menyusuri jalan-jalan di sana untuk menggali cerita, menerjemahkan makna dan menguarkan rasa memiliki Karimunjawa kembali. Mas Daniel, Leader Project kami membuat statement: “Merekam yang belum direkam, mencatat yang belum dicatat, mengenal masa lalu guna kelanggengan masa depan.” Ada keprihatinan besar yang dirasakannya, melihat kehidupan di Karimunjawa yang dengan cepat berubah. Sebagai guru bahasa Belanda yang telah menetap di sana hampir 2 tahun, ia merasa apa yang tidak dirasakan oleh penduduk asli. 

ekspedisi-200-tahun-karimunjawa
Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa

tim-ekspedisi-sejarah-karimunjawa

Basic ilmu Mas Daniel memang sastra Belanda, namun ia lebih mengkhususkan sebagai sejarawan. Ia sering membagi pengetahuan sajarahnya di linimasa Facebook. Ketika mengulas tentang sejarah Karimunjawa, beberapa warga sangat tertarik dan memintanya menyiapkan sebuah tim ekspedisi untuk menggali sejarah Karimunjawa. Ada banyak tradisi yang hilang di sana. Akhirnya, satu tim siap berangkat pada tanggal 7 – 16 Mei 2018. Ekspedisi kali ini diberi nama Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa.

200 tahun, dipilih sebagai angka, karena pada tahun 1818, Carel Rudolph van Michalofski pertama kami menginjakkan kaki di Karimunjawa sebagai Asisten-Residen. Saat itu, Karimunjawa masih disebut Crimon Java. Michalofski harus mengambil alih kepulauan yang sejak dahulu kala dikenal sebagai sarang bajak laut. Bersama bala tentara dan 1100 orang hukuman dari pulau Jawa, mereka berhasil menghapus sejarah bajak laut di sana, dan membangunnya menjadi “rumah tinggal”. Sejarah ini bisa ditemukan dalam buku 'Het Hoge Huis aan deJavazee: de geschiedenis van een zeeroverseiland'(Rumah Tinggi di Laut Jawa: Sejarah Sebuah Pulau Bajak Laut) karya Joop van den Berg yang diterbitkan pada tahun 1991. 

Mencari makna di balik semua kisah yang terungkan

Mengenai sejarah bajak laut ini, saya menemukan kisah unik tentang bajak laut dari buku “Orang Laut, Bajak Laut, dan Raja Laut” karya Adrian B. Lapian yang menjelaskan bahwa bajak laut di masa pendudukan Belanda adalah salah satu upaya gerilya melawan penjajah.  Mereka yang disebut bajak laut oleh pemerintah Belanda adalah sekelompok gerilyawan bahari yang melawan ketidakadilan politik kolonial. Bajak laut juga diindikasikan sebagai bagian dari sebuah perang agama melawan orang kafir (non muslim a.k.a non pribumi - mengenai sebutan ini, akan saya buatkan sendiri karena saya memakai istilah yang lazim dipakai di buku sejarah) serta masyarakat umum menganggap mereka tidak hanya dilihat sebagai penjahat semata, tetapi mereka adalah kelompok social bandit seperti Robin Hood yang mendapat dukungan dari rakyat. Bandit-bandit ini berusaha keras memprotes dan menolak kekuasaan yang lalim, bahkan cara kekerasan mereka tempuh untuk menegakkan keadilan yang setegak-tegaknya.

Lepas dari siapa yang benar, karena sejarah memang tergantung pada siapa penulisnya, namun kita tak bisa memungkiri bahwa sebagian besar sejarah Indonesia masih Netherland-sentris. Keadaan ini dapat dipahami, karena kebiasaan mereka mencatat semua kejadian, bahkan yang kita anggap kecil dan sepele. Sebagian besar sejarah berasal dari Barat. Berbeda dengan nenek moyang kita yang lebih sering menggunakan tradisi lisan, diwariskan secara turun-temurun, dan beberapa bahkan dalam bentuk sanepo yang perlu perenungan untuk menggali maknanya. Entah sejak kapan ada istilah sejarah Netherland-sentris dan Indonesia-sentris. Saya sendiri berada di antara keduanya, karena bacaan sejarah masih banyak yang berasal dari luar negeri. Tapi jangan salah paham, meski dari sejarah Barat, namun obyektivitas mereka juga diakui para sejarawan Indonesia yang terkualifikasi. Yang jelas, Indonesia masih membutuhkan banyak penulis sejarah otentik dan terstandar. Kebutuhan ini telah mulai difasilitasi pemerintah melalui Bimbingan Teknologi Penulisan Sejarah bagi pemerhati sejarah yang tidak berasal dari bidang studi sejarah. Mungkin kamu salah satu yang berminat?

Tim Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa Perdana
Kembali ke Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa. Tanggal 7 Mei lalu, kami berangkat bertujuh. Saya, Mbak Ulin, Mas Daniel, Mas Doel (Rizki), Mas Hakim, Yazid dan Tries. Mas Apeep Qimo dan Mas Odi menyusul tanggal 12, sedangkan Mas Imam, Mas Rumail dan Mas Eko memantau dari grup Koordinasi. Ah ya, ada Kang Srianto yang menjadi tuan rumah utama. 

Kami bertujuh berkumpul di sebuah warung di sekitar Dermaga. Kalau tak salah Warung Pak Bambang. Setelah semua berkumpul, kami semua memasuki Kapal Siginjai dan langsung menuju ke lantai dua yang terbuka. Wuaaa… bahagia melihat Jepara dari atas Kapal Siginjai. Apalagi ini ekspedisi perdana saya sebagai (calon) sejarawan. Pengalaman menulis sejarah saya masih sebatas tulisan di blog dan 2 buku sejarah yang akan di-launching tahun ini. Bayangkan campuran perasaan saya. Antara bangga dan tak percaya. Daan… psst… saya sedang hamil muda. Hihihi.

Kuat? Kuat dong. Saya selalu memiliki kehamilan sehat dan aktif. Dan yang pasti, saya tahu batas diri. Yang lain boleh begadang semalaman, saya selalu pamit tidur jam 9-10 malam. Blusukan ke desa-desa atau berperahu ke pulau-pulau yang masih terpencil pun ayo! Selain perbedaan jam tidur, tak ada yang beda dengan aktivitas teman-teman lainnya. Yang menjadi pencapaian tersendiri adalah, tak ada lagi kopi dan minimnya kelekatan saya dengan gawai. Latihan disiplin dengan lecutan semangat yang unik, karena saah satu misi kehamilan saya adalah memperbaiki kualitas hidup dengan mengurangi keduanya.

Bahagia pasca mendarat di pulau Genting yang masih terisolasi.
Kehidupan ala 80-an masih kental di sini

Bahahahaha…. Cara bercerita saya masih melantur saja. Poin-poin pribadi dimasukkan ke tulisan, sih…. Which is, itulah keasyikan ngeblog. Yang jelas, Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa a.k.a Crimon Java ini memberi kami pelajaran hidup yang sangat kaya. Selama menggali ingatan para tetua di sini, kami mendengar kisah mereka tentang Karimunjawa mulai tahun 1960-an. Juga, apa alasan mengapa mereka datang, harapan apa yang mereka bawa, apa harapan mereka akan masa depan tanah tinggalnya, dan masih banyak lagi. Mereka menyebut Karimunjawa sebagai tanah impian yang gemah ripah loh jinawi. Lebih tepatnya, iwak gari nyiduk, lemah gari ngaduk. MasyaAllah, Karmunjawa memang Paradijs op Java. Saya sering membayangkan punya mesin waktu, agar bisa kembali ke masa itu. Ketika nelayan bisa mengumpulkan ikan seperahu kecil dalam 1-2 jam. Subhanallah... Nikmat luar biasa dari Allah untuk surga dunia ini.

Sobat Susindra penasaran dengan kisah perjalanan Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa kami? Apa yang kami lakukan pada tanggal 7 - 16 Mei lalu dan bagaimana bonding tim tercipta secara spontanitas. Selama di perjalanan, saya merencanakan membuat novel ala perjalanan kami, karena, komposisi karakter kami sangat pas untuk didramatisir di cerita fiksi, bahkan di filmkan. Hahahaha... 

Sering-sering kembali ke sini ya. InsyaAllah akan saya update terus kisah kami selama melakukan Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa

Update lain juga bisa didapatkan di Instagram Crimon Expedition kami.



Karimunjawa, Surga Impian di Tanah Jawa: Mengenang Karimunjawa 20 Tahun yang lalu

$
0
0
Pukul 12 siang, Kapal Siginjai yang membawa kami bertujuh, tim ekspedisi 200 Tahun karimunjawa, tiba di dermaga karimunjawa. Sedikit terlambat dari jadwal, meski tak sampai belasan menit. Ombak memang cukup tinggi pada tanggal 7 Mei ini.  Saya yang biasanya tangguh di perjalanan akhirnya tumbang. Mabuk laut, muntah 2 kali berturut-turut. Dengan langkah tertatih, saya menuju ke lambung tengah kapal yang goyangannya lebih smooth. Saya langsung jatuh tertidur di tikar seorang penumpang yang baik hati. Ketika kapal berhenti, kami bertujuh sedemikian bahagia terlepas dari alunan ombak yang membuat kapal menari salsa dengan nada riang. Daratan…. Daratan.... Kami berjalan cepat untuk menyongsongnya. Karimunjawa, Surga Impian di Tanah Jawa, kami siap mendengarkan kisahmu. Namun sebelumnya, izinkan saya mengenang peristiwa 20 tahun lalu saat mengenalmu untuk pertama kalinya.


Karimunjawa, kita mengenalnya sekarang sebagai destinasi wisata favorit di Jawa Tengah. Beberapa jenis transportasi telah bisa menjangkaunya. Memang terbatas pada jenis transportasi laut dan udara, namun jangkauannya lebih luas. Tak harus ke Jepara  untuk menuju ke sana. Sudah ada kapal dari Semarang, Kendal, dan kota lainnya. Maskapai penerbangan Airfast Air siap menjangkau dengan biaya di bawah 300 ribu rupiah pada hari Rabu dan Jumat (CMIW). Bahkan, Garuda pun memiliki beberapa paket menuju ke pulau surgawi ini, yang bekerja sama dengan kapal Pelni. Maka, jangan heran jika semakin banyak jumlah wisatawan harian. Namun jangan khawatir, kita tak harus berebut tempat, karena kepulauan Karimunjawa sangat luas. Dan yang menakjubkan adalah, setiap jengkalnya sangat indah.


Bandara Dewandaru Karimunjawa

Mungkin Sobat Susindra penasaran, kapan pertama kali industri pariwisata memasuki Karimunjawa. Sejatinya, ini pertanyaan yang sangat menarik. Karena tak banyak yang mengingat kapan tepatnya. Istilah wisatawan pada tahun 1900-an masih agak rancu dengan “rawuhan”. Rawuhan adalah sebutan awal bagi para tamu yang mengunjungi Karimunjawa. Kala itu, ketika ada rawuhan, para tetangga saling bantu memberikan suguhan secara sukarela. Saya masih mengalami kenangan keramahan ini pada tahun 1998. Ketika hendak membeli seekor ayam untuk di bakar di pulau Kemojan. Kami berniat camping di sana. Seorang tetangga memberikan ayamnya tanpa mau dibayar. Teman perjalanan saya yang menginap di dekat dermaga pun ketika pulang diberi oleh-oleh beberapa ikan tongkol bakar. 

Keramahan serupa saya dapatkan di dukuh Duplak, desa Tempur Jepara dan saya tulis di blog ini dan di Kompasiana

Pulau yang sangat indah itu, pada awal tahun 1900-an memang masih sepi pengunjung. Beberapa investor asing (dan lokal dari Semarang) telah mengendusnya sejak akhir 1980-an. Pada tahun 1998, saya ke Karimunjawa setelah mendengar keindahannya disebut-sebut. Saat itu sudah ada beberapa penginapan dan privat resort di Pulau Tengah. Di pusat pemerintahan Karimunjawa, listrik telah menyala dari jam 6 sore sampai jam 10 atau 12 malam. Sedangkan di desa yang agak jauh seperti Nyamplungan, listrik hanya menyala dari jam 6 sore sampai jam 8 atau 9 malam. Hanya 2 jam per hari!

Contoh rumah di Karimunjawa yang meski sederhana tetapi memiliki parabola.
Sejatinya, ini rumah dinas bidan di Pulau Genting yang diambil tanggal 10 Mei 2018 lalu
Mengingat kenangan 20 tahun lalu di Karimunjawa, mau tak mau membuat saya tersenyum geli. Mahasiswi Pendidikan Bahasa Asing semester 2, yang masih menangis ketika mati lampu. Yang selalu mojok di sudut depan rumah, menggantungkan kebaikan cahaya bulan ketika lampu listrik tak bisa diandalkan dan stok lilin kosong. Berbeda dengan sekarang ini yang malah tak bisa tidur jika lampu dinyalakan. 20 tahun memang perjalanan yang sangat panjang. 

Ketika itu, saya tinggal di rumah Mas Sahid di desa Nyamplungan selama 8 hari. Istrinya yang baik selalu menyalakan sebuah lampu uplik (lampu minya kecil) sejak pukul 5.30, bahkan sebelum listrik menyala. Kenangan bulan Maret 1998 yang sulit dilupakan. Saat itu saya belum memiliki kamera, sehingga semua kenangan tersimpan di dalam memori saja. Dan, tentu saja, saya harus berterima kasih sekali pada Ida, saudari kembar saya yang mengajak ke sana ketika berbulan madu. Yuhui… ia menikah ketika saya masih kuliah dan tahu bahwa saudarinya ini akan sangat senang diajak wisata ke surga yang belum secara massif diberitakan. 


20 tahun 2 bulan kemudian, saya bertemu Mas Sahid
Tak dinyana, saya kembali lagi, 20 tahun kemudian. Meski bukan di bulan yang sama, namun terasa luar biasa. Pada bulan November 2015 saya sempat kembali ke karimunjawa selama 2 hari. Flash return dan hanya wisata kecil, namun membuat saya terkejut dengan perubahannya. Daan… perubahan tahunnya lebih luar biasa. Terutama karena listrik sudah menyala 12 jam. Dan sejak tahun 2016, listrik menyala 24 jam. Luar biasa, bukan? 


Perjalanan ini membawa banyak kenangan bagi saya pribadi. Saat bercerita tentang ini, saya jadi merasa sudah tua. Saya tak ingat kata rawuhan disematkan pada rombongan kecil kami. Namun, saya ingat benar, bahwa penduduk dengan ramah menerima kami. Saat itu, desa Nyamplungan masih memiliki banyak sawah. Air jernih dan tawar dapat kami temukan di sumur yang cukup dangkal. Saya takjub. Rumah yang kami tempati cukup dekat dengan garis pantai. Sawah sebelah menyebelah dengannya. Namun sumber air tawar tak pernah kurang. 

Wajah Karimunjawa sekarang
Kala itu, kelapa juga masih banyak di sekitar rumah. Degan bisa diambil tanpa sungkan. Singkong pun tinggal bedol. Ikan karang yang lezat bisa dipancing selepas salat Isya, lalu dimasak dengan sambal kemiri. Sambal khas Demak. Setidaknya saya hanya pernah makan sambal ini di sana. Aduhai lezatnya. Ketika kami ingin jalan-jalan berperahu, seorang tetangga meminjamkan secara sukarela. Sebuah perahu kecil yang bergerak menggunakan dayung. Kami melihat karang laut yang indah dengan mata telanjang di atas perahu kecil tersebut. Membiarkan arus membawa kami ke tengah. Ketika warna-warni karang berganti dengan warna biru keabu-abuan, kami dengan cepat mengayuh perahu ke arah darat. Indahnya kenangan itu. Ketika matahari makin meredup, kami tersadar oleh waktu, dan dengan malu menemukan para tetangga Mas Sahid telah berkumpul dengan cemas di bibir pantai. Mereka khawatir tamu  muda mereka tenggelan di laut karena tak terlihat sejak pukul 1 siang. Oh! La! La! Surga itu memang melenakan. Wajah hitam kemerahan adalah imbalan yang pas, karena kami telah terlalu lama bercengkrama dengannya. 

Juga kenangan ketika mengunjungi tambak udang pertama di pulau Kemojan yang dimiliki oleh orang dari Juwana. Saya lupa di mana tempatnya dan siapa yang punya. Yang saya ingat adalah kelezatan memasak singkong bersama ayam, karena tak ada nasi di sana. Sederhana, namun terasa seperti berada di negeri antah berantah yang tak memiliki listrik. Atau bahkan tak terasa seperti di dunia yang saat itu mulai menghangat oleh isu reformasi menggulingkan pemerintahan Presiden Soeharto. Mungkin karena listrik sangat terbatas, sehingga berita itu tak sampai di sana.


Wajah dermaga ikan di Karimunjawa sekarang
Itulah kenangan saya, 20 tahun yang lalu. Belum termasuk kenakalan remaja 18 tahun lain, yaitu mendaki gunung kecil di sana, hanya menggunakan alas kaki berupa sandal jepit. Kami secara spontan memutuskan mendaki gunung pasca ziarah di makam Sunan Nyamplungan. Kami mendaki dengan bayangan aneka cerita mitos tentang ular edor yang saat itu masih jarang diketahui bentuknya. Saat itu, kami mendaki dengan perasaan cemas karena kabarnya, ular tersebut sangat kecil, menyatu dengan pohon, dan dapat terbang antar pohon. Ketika kami tersesat di tebing, kami nekat turun menggunakan pohon-pohon muda yang sangat ulet menahan tubuh kami dan dapat digunakan layaknya tali. Terbayang nekatnya? Yah… saya sendiri masih giris jika ingat kenekatan itu. 

Kini, sudah 20 tahun berlalu. Tentu saja, Karimunjawa sudah banyak berubah. Listrik telah menjadi 24 jam. Anak-anak sedari kecil memegang gawai ke mana-mana. Generasi menunduk juga tercipta di sana. 3-4 anak duduk bersama, tanpa kata, karena semua sibuk menghadapi layar kotak. Yang agak saya rindukan adalah binar bahagia para tuan rumah ketika ada tamu. Bisa dipahami, jika sedemikian banyaknya tamu dengan aneka karakter bisa membuat tuan rumah lebih senang menunggu apa maunya tamu terlebih dahulu. 

Tentu saja tidak semua begitu. Masih banyak warga Karimunjawa yang menyambut tamu sebagai rawuhan. Binar mata dan semangatnya masih menyala. Saya ingin menyebut nama, namun sungkan jika ada nama yang tidak disebutkan, dan ternyata karena faktor lupa. Biarlah ini jadi catatan kecil saja, yang juga menjadi keperihatinan Kang Sri sebagai pengundang. Faktanya, Karimunjawa memang memiliki sejuta cerita, yang jika diramu, akan menghasilkan buku serupa kudapan yang lezat. Terutama kisah-kisah lama yang telah kami gali, mulai tahun 1949 sampai 1990-an awal dari berbagai narasumber.


Pertanyaan besar saya, sampai kapankah gotong royong seperti di bawah ini masih akan lestari? 




Di jantung Karimunjawa, telah banyak rumah yang berubah menjadi hotel dan homestay. Atau, kalaulah masih berupa rumah, biasanya menerima tamu seperti layaknya guesthouse. Denyut pariwisata berdegup kencang. Ketika kami semakin jauh menelusuri jalanan menuju pulau Kemojan, satu dua hotel dan homestay siap menerima wisatawan. Sampai jauh ke desa Nyamplungan yang dahulu sepi pun sudah ada. Ah ya, desa Nyamplungan sebagai desa agraris telah berubah. Sudah sejak lama, tak ada lagi sawah di sana. Ada beberapa tambak ikan yang menggantikannya. Menurut cerita, abrasi laut telah mematikan sawah. Air tanah telah menjadi asin. Ombak menyapu sawah yang hijau dan mematikan padi. Saya mendengar kabar ini dengan hati yang terasa pedih.

Namun itulah harga sebuah perubahan. Ketika sebuah wilayah terbuka, maka perubahan dan penyamaan budaya menjadi penyerta. Bagaimanapun, kelaziman itu tak boleh melenakan. Tak bisa dicegah dan tak boleh diabaikan. Dan, kedatangan kami sebagai tim ekspedisi sejarah Karimunjawa membawa misi untuk mengingatkan kembali yang terlupa dan mengisahkan kembali bagi yang belum tahu. Perjalanan kami masih panjang.  Karimunjawa, surga impian di tanah Jawa, izinkan kami mengisahkan perjalananmu, sejak manusia pertama menemukanmu.

Kisah Lajamuna di Karimunjawa: Melabuh Pasca Angin Teduh

$
0
0
Alhamdulillah akhirnya saya bisa menulis kembali. Kali ini tentang kisah seorang pria bernama Lajamuna yang menjadi orang Buton pertama yang menetap di Karimunjawa. Pria ini mengaku melabuh pasca angin teduh selama 2 bulan di tengah lautan. Ia kepincut pada pulau Karimunjawa yang sejak dahulu menjadi surga impian; menawarkan tanah dan lautnya bagi siapapun yang rajin mengolahnya. Kepada kami bertujuh, tim Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa; saya Susindra, Mbak Ulin, Mas Hakim, Bang Doel (Rizki), Yazid, Tris dan Mas Daniel, ia mengenang masa mudanya di Karimunjawa. 

Sebelumnya, saya harus memohon maaf karena cukup lama tidak menulis. Beberapa waktu ini, saya sangat kurang produktif. Puasa perdana saya dalam kondisi hamil muda. Saya benar-benar berharap sedang mengandung anak perempuan karena saya senang bersih-bersih rumah dan berkebun bunga. Kegiatan lainnya jadi terasa kurang menarik.

ekspedisi-sejarah-200-tahun-karimunjawa
Foto: Mas Hakim @harsamura
Selasa, 8 Mei 2018, cuaca Karimunjawa cukup bersahabat. Usai mengalami perjalanan ke Karimunjawa yang luar biasa sehari sebelumnya, dilanjutkan dengan silaturahmi ke beberapa rumah untuk meminta restu, kami memulai perburuan data sejarah kami lebih lambat dari perkiraan. Kami sampai di Kapuran pada pukul 11 siang dan disambut seorang ibu yang ternyata istri Pak Lajamuna. Tak perlu waktu lama, seorang pria yang sudah berumur tersenyum dan menyalami kami. Tak berpikir lama, ia mengiyakan permintaan kami untuk menceritakan masa mudanya, ketika pertama kali datang ke Karimunjawa. Dan ia pun memulai kisahnya….

... tahun 1960-an, sebuah kapal pengangkut kopra bersandar di dermaga kecil pulau Karimunjawa. Mereka ingin beristirahat pasca mengalami angin teduh di luasnya lautan. Jangan bayangkan sebuah kapal mesin. Pada masa itu, kapal-kapal tradisional masih mengandalkan layar untuk melaju. Mereka navigator yang ulung dengan kompas berupa bintang. Namun saat tiada angin, maka mereka hanya bisa pasrah menanti. Seminggu, dua minggu, atau bahkan sebulan atau dua, terkatung-katung di perut samudera. 

Kapal berukuran 60 ton yang baru saja pulang dari Jakarta itu membuang sauh untuk mengisi perbekalan yang menipis. Mungkin juga sambil membeli kopra yang melimpah di sana untuk dijual ke Surabaya. Perdagangan laut adalah mata pencaharian utama mereka, sehingga berada jauh dari Buton Sulawesi Tenggara. Di antara rombongan itu, ada seorang pemuda berusia 19 tahun bernama La Jamuna. 

Lajamuna muda terpikat dengan pulau Karimunjawa yang masih memiliki banyak lahan kosong untuk digarap. Pak Alimin, kepala desa pada masa itu, mengizinkan pendatang mengambil beberapa bahu tanah bagi mereka yang mau membuka hutan. Tak hanya itu, ikan di pulau yang cantik ini sangat melimpah. “Saat berada di sini, ada beberapa orang Buton yang mencari ikan teri. Ikan teri sangat melimpah. 1 perahu payang bisa penuh kurang dari satu jam,” kenangnya dengan mata berkilat bahagia. Ia tak butuh waktu lama untuk memutuskan menetap. Ketika kapal hendak berlayar kembali, ia memantapkan hati untuk melabuhkan hati di Karimunjawa. 


Hari-hari pemuda rajin itu diisi dengan mencari ikan pelagis dan mengeringkannya di pantai. Saat itu sudah ada pembeli tetap yang siap menampung hasil olahan ikannya. Tak disebutkan berapa harga per karung, namun tampaknya sesuai dengan harapannya.

kisah-lajamuna-dari-buton-ke-karimunjawa-ekspedisi-200-tahun-karimunjawa
Foto: Mas Hakim @harsamura
Usai melaut, ia akan menuju bukit Legonlele dan mulai membabat alas. Sejengkal demi sejengkal ia menebang pohon-pohon yang ada di sana. Untuk makan sehari-hari, ia mengaku tak kesulitan. “Orang Buton dulu sangat jarang makan nasi. Orang Buton makan nasi, (membuat) lemas  Ubi sangat melimpah di sini. Itu makanan kami,” katanya dengan raut muka rindu. “Sekarang ubi mahal. Dijual per kilo Rp 5000,-, padahal dahulu banyak sekali sampai dibuang-buang,” imbuhnya. Tampak sekali, ada kerinduan di matanya.

“Kata orang, saya kepincut,” kenangnya. Kepincut pada mudahnya mencari nafkah di Karimunjawa. Tanah yang sangat kaya akan sumber daya alam. Ia bisa mencari ikan sepanjang tahun, sesuai musim. Saat musim tongkol, ia bisa mendapatkan berton-ton ikan tongkol sampai kewalahan mengangkutnya. Saat musim ikan pelagis, perahu terasa kurang besar karena cepat penuh. 

Ia tak selalu di atas laut. Ia juga bercocok tanam di Legonlele, rumah barunya. Ubi yang ditanam melimpah hasilnya. Tak habis meski ada saja binatang nakal yang ikut menikmati hasil berkebunnya. 

Tak butuh waktu lama baginya untuk memantapkan diri mencari pasangan. Seorang gadis Karimunjawa dari suku Jawa menarik hatinya. Apalagi sepetak tanah berukuran ¾ hektar telah diberi sertifikat girik oleh penguasa administratif. Ia pun resmi menjadi orang Buton pertama yang memiliki tanah di Karimunjawa. Berbeda dengan orang Buton lainnya yang hanya datang beberapa bulan lalu kembali pulang. Keberhasilannya menetap di sini membuat beberapa pemuda Buton mulai ikut menetap.

kisah-lajamuna-dari-buton-ke-karimunjawa
Foto: Mas Daniel

Menarik sekali melihat lelaki berusia 50-an mengenang masa 60-an. Tampak sekali, banyak kenangan indah di Legonlele dan Karimunjawa. Pertanyaan demi pertanyaan kami dijawab dengan binar mata yang berganti-ganti. Tentang hijaunya sawah di Legonlele yang digarap, tentang beberapa sawah di daerah lain seperti Nyamplungan dan Cikmas. Tentang ikan yang melimpah ruah. Juga kerinduannya pada Karimunjawa yang masih sangat sepi. Tak ada tamu kota yang datang. Namun ia juga menyimpan sesal ketika harus menjual semua tanah di Legonlele dan pindah ke dukuh Kapuran. Pada akhir tahun 1980-an, hampir seluruh penduduk dukuh Legonlele memutuskan berhenti berharap akan adanya akses jalan. Mereka beramai-ramai menjual semua tanah kepada seorang pengusaha dari Semarang. “Hanya Rp 10.000,- per meter, saat itu,” ujarnya lirih. "Tapi harga segitu sudah cukup mahal saat itu, karena ada yang menjual Rp 3000,- dan Rp 5000,-."

Ketiadaan akses jalan keluar dari Legonlele membuat mereka kesulitan menjual hasil bumi. Saat hendak menjual hasil panen, mereka harus naik turun bukit untuk menuju ke pasar. Anak-anak yang sekolah pun harus berangkat fajar bersama orang-orang dewasa. Sebuah oncor (obor dari bambu) di tangan kiri dan sebuah benda tajam di tangan kanan. Landak, kera, ular edor, dan beberapa binatang menjadi musuh mereka di jalan. 

kisah-lajamuna-dari-buton-ke-karimunjawa
Foto: Dokpri

Pria rajin itu memantapkan hati menetap di Kapuran. Ia mulai menanami area tepi pantai dengan pohon-pohon kelapa. Kepada kami, beberapa warga mengisahkan tentang nyiur melambai yang lahir dari tangan dinginnya. Bagaimanapun, kesederhanaan, kerendahan hati dan kerajinannya bertani serta mencari ikan tetap dikenang. La Jamuna, mungkin hanya satu di antara pria tua di Karimunjawa, namun ia membuktikan bahwa surga itu ada, bagi mereka yang berusaha. 

Itulah sepenggal kisah kami tentang Pak Lajamuna, seorang pendatang dari Buton yang menetap pertama kali di Karimunjawa dan mencintai kepulauan ini dengan sepenuh hati. Semoga ada pelajaran yang bisa Sobat Susindra petik dari kisah ini. Perjalanan Ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa berlanjut...

kisah-lajamuna-dari-buton-ke-karimunjawa
Foto: Mas Hakim @harsamura

Mengenang Legon Lele Bersama Pak Mulyanto dan Bu Maria dari Kapuran Karimunjawa

$
0
0
Perjalanan kedua pada tanggal 8 Mei 2018 di Kapuran karimunjawa, mengantarkan kami pada suami istri yang dengan kompak mengenang Legon Lele sebelum menjadi perkampungan yang ditinggalkan. Pak Mulyanto dan Bu Maria, begitu nama mereka. Sebenarnya, kami salah mendatangi narasumber. Kami mencari Pak Mulawarman yang dipanggil Pak Mul. Tampaknya, warga yang menunjukkan rumah Pak Mul mengantar kami pada Pak Mul yang lain. Namun, bagaimanapun, penelitian kami tidak sia-sia karena banyak data yang kami dapatkan. Terutama tentang misteri bedol desa yang terjadi di Legon Lele. Sebuah sentra pertanian utama di Karimunjawa yang tiba-tiba menjadi sebuah perkampungan mati seperti Chernobyl di Uni Soviet. Bukan nuklir yang membuat mereka semua meninggalkan Legon Lele, namun ketiadaan akses jalan yang membuat mereka meninggalkan semua asa di sana. Dan inilah kisah sejarah Karimunjawa yang bisa Sobat Susindra baca sebagai bahan pengayaan pengetahuan sebelum berwisata ke sana.

Foto: Mas Hakim Harsamura
Matahari pukul 13.00 bersinar cukup terik. Dengan baik hati, Bu Maria menawarkan air minum asli dari mata air Legon Lele. “Segar sekali, lebih enak daripada minuman kemasan,” promosinya. Dan dia mengatakan yang sebenarnya. Air dari mata air Legon Lele sangat jernih, manis, dan menyegarkan. Kami menemukan satu keajaiban air tawar di sebuah tepi pantai di Legon Lele dan membuktikan bahwa mukzizat itu nyata. Kisahnya akan saya posting tersendiri nantinya.


Cerita dimulai dari kisah traumatik Bu Maria ketika masih tinggal di Legon Lele. “Saya itu takut, Mbak. Takut sekali di sana. Ada ular dan binatang lainnya. Dulu, saat Bapak masih tinggal di situ, ada seokor ular yang sangat besar menaiki rak piring. Reketek-reketek, semua piring pecah. Aku berdiri tak bergerak di tengah. Ular itu niatnya ingin memakan ayam kami. Namanya ular jinur,” kenangnya dengan jerih. “Belum lagi ular edor. Ukurannya kecil, Mbak, tapi sangat-sangat beracun. Dulu, saat hamil tua anak pertama, ujung jempol kakiku digigit ular edor. Rasanya antara hidup dan mati. Sakitnya bukan main dan takut kalau mempengaruhi janin. Obat (anti racun) di puskesmas sedang habis. Untung mertua Lajamuna bisa mengobati dengan obat tradisional,” imbuhnya.

Bisa dipahami mengapa Bu Maria begitu jerih jika mengingat masa tinggal di Legon Lele. Beberapa kenangan buruk ketika diserang binatang liar mengendap cukup lama di ingatannya. Ular, landak, kera, menjangan, dan binatang liar lainnya sering menyerang ke rumah-rumah warga. “Menjangan makan daun, isi ubi dimakan landak, buah dimakan kera, mencawak memakan telur-telur ayam, ketika tanaman kemempeng (hampir siap panen) wereng akan datang menghabiskan. Dan yang membuat paling takut adalah nyawa bisa sewaktu-waktu diancam oleh ular. Soro (sengsara) sekali di sana” katanya.


Kami mendengarkan kisah mereka tanpa banyak menyela. Kami membiarkan mereka bercerita secara mengalir, karena bagaimanapun, setiap data bisa jadi sangat berharga. Kemudian, kisah pun berganti pada masa mereka berdua akan menikah.

Pak Mulyanto, pria itu datang ke Karimunjawa pada tahun 1971. Ia langsung mendapat pekerjaan sebagai penggarap sawah milik Pak Maspan di Legon Lele. Tak hanya itu, setahun kemudian, ia pun berhasil mempersunting putri sulung juragannya yang baru berusia 12 tahun. 

Putri yang bernama Maria itu pastilah sangat cantik. Ia mengaku sedang bermain pasaran ketika ibunya memanggilnya pulang. Dukun nganten mendandaninya, dan mengantarkannya ke pelaminan. Ia mengaku tidak memahami apa maksud semua seremonial yang dilalui. Samar-samar ia mengingat pelaminannya berhias janur dan pisang matang yang masih utuh bersama pohonnya. 

Tampaknya, pada tahun itu, adat pernikahan Jawa lama yang dipakai. Sekadar info saja, ibu saya dinikahkan pada usia 9 tahun dan sangat mencintai suaminya. Dan sepemahaman saya, pada zaman dahulu, pernikahan semacam ini cukup lazim terjadi. Sebenarnya itu bagian dari adat zaman dulu. Orangtua memilih menikahkan putrinya sebelum bisa menentukan ke mana hatinya berlabuh. Karena jika dinikahkan setelah anak perempuan sudah merasakan jatuh cinta pada pria pilihannya, maka, akan sulit diatur pernikahannya. Ada sebuah pepatah Banten mengatakan, Yen ati wes mateng, ora keno de adoni maning. Setidaknya, itulah salah satu alasan yang saya temukan saat membaca buku “Sejarah Perempuan Indonesia: Gerakan dan Pencapaian” karya Cora Vreede-De Stuers. Seorang pelopor penulis sejarah modern pergerakan perempuan di Indonesia.


Setelah menikah, keduanya menetap di Legon Lele. Pak Mulyanto bercocok tanam dan mbalok di hutan. Saat itu, kayu masih bebas ditebang dan dijual ke Jawa. Kayu-kayu solid seperti kayu sumedang, kayu jambon, jati, dan lain-lain. Setelah kayu dilarang tebang, mereka bekerja memecahkan batu. 

Dahulu Legon Lele sangat ramai. Banyak penduduk yang tinggal di sana. Penduduk bertani di lahan yang sangat subur. Para penduduk memiliki banyak sapi. Bahkan tambak ikan pun ada. Hutan masih bebas ditebang pepohonannya dan punya pengepul yang siap menampung. Air tawar melimpah dan pantai yang sangat indah menjadi bonus. Menarik sekali bahwa Legon Lele bisa membuat pemuda-pemuda seperti Mulyanto muda (dan narasumber lain yang kami wawancarai), datang dari Bandungharjo menuju Legon Lele Karimunjawa untuk mencari nafkah. 

Kisah mundur ke belakang, ketika Bu Maria masih tinggal di Tegalsambi Jepara. Ia sekolah di sana sebelum diajak orangtuanya hijrah ke Karimunjawa. Masa kecilnya bahagia meski hidup susah. Agar semua anak bisa sekolah, ia harus berbagi sabak dan jarik dengan adiknya. Semua dibagi dua oleh nenek. Saat itu, pelajar masih memakai jarik dan kebaya. Alat tulis sederhana berupa sabak. Kemudian tiba-tiba diajak menetap di Karimunjawa. 

Kisah demi kisah dituturkan mereka berdua. Cukup random namun ada banyak sejarah tahun 70-80 yang dapat kami gali dan simpan untuk menjadi cerita. Terutama tentang kenangan yang mereka simpan. Sebelum pamit, kami mengkonfirmasi ulang, mengapa Legon Lele, salah satu lumbung padi di Karimunjawa itu menjadi daerah mati yang ditinggalkan penduduknya? Dan sekali lagi mereka mengkonfirmasi bahwa kerasnya hidup di Legon Lele, serangan binatang-binatang pengganggu dan ketiadaan akses jalan menuju ke sana membuat para warga meninggalkannya. Pada tahun 1985, Pak Cuming dari PT R membelinya. “Kami senang tinggal di Kapuran karena semua rumah dekat,” katanya menegaskan. 

Namun, kami tetap akan mengejar jawaban lain, karena hidup susah di Legon Lele adalah sebuah harga yang harus dibayar saat membuka lahan di sana. Bagaimanapun, jerih payahnya lebih payah orangtua yang membabat alasnya agar bisa dijadikan perkampungan tinggal. Kisah tentang Legon Lele juga pernah disampaikan oleh Pak Lajamuna di posting sebelumnya. Seperti di daerah-daerah lain di kepulauan Karimunjawa, yang asalnya adalah sebuah pulau hutan tropis yang terbuka bagi siapa saja yang mau mengolahnya.



Ini sepenggal kisah yang mereka bagikan pada kami. Dan sedikit mengurangi tanda tanya kami. Kami tetap akan mengejar kembali jawaban dari pertanyaan serupa. Karena tak semestinya Legon Lele ditinggalkan seperti itu. Yazid dan Mas Srianto, sore itu menuju ke sana untuk melihat langsung kondisinya saat ini. Dan memang benar, hanya ada rumah-rumah rusak yang ditinggalkan. Dan ada 3 buah rumah yang tampaknya masih berpenghuni. Tak sampai di situ, mereka juga menuju sumber air Legon Lele yang menjadi penyuplai utama semua air di Karimujawa. "Permata," desah saya lirih. "Permata yang ditinggalkan dan harus dikenang."

Masih ada satu narasumber mengenai Misteri Legon Lele dan satu video penelusuran tim kami ke lokasi, serta penemuan mata air di pantai yang membuat kami berenam sangat takjub. Jangan lewatkan kisah kami. Mari kita bersama mengenang tentang Legon Lele, sebuah zamrud di Karimunjawa yang karena collective ignorance, menjadi terlupakan dan ditinggalkan. 

Meninggalkan Asal untuk Mendapat (h)Asil: Riwayat Legon Lele Karimunjawa Tahun 60-an Dituturkan oleh Mbah Maspan

$
0
0
Masih tentang misteri kepergian penduduk Legon Lele Karimunjawa pada tahun 1985, kali ini kami, tim ekspedisi 200 Tahun Karimunjawa mendapat sumber yang lebih mengenal daerah ini. Mbah Maspan, seorang lelaki tua yang memiliki wawasan luas dan keinginan kuat untuk merubah keadaan. Hasil wawancara kali ini saya bagi menjadi dua, yaitu Kenangan akan Legon Lele Pada tahun 1960-an dan Sejarah asal-usul Legon Lele, termasuk nama aslinya pada abad 16 dan di mana mencari datanya pada posting 2 hari lagi. Harap sabar, ya... Dan untuk teman-teman di Karimunjawa yang ingin tahu sejarah desa/dukuh/pulau lainnya, harap sabar banget, karena kisah para tetua sangat menarik dan kadang harus dipecah jadi 2-4 tulisan.

Riwayat Legon Lele Karimunjawa Tahun 60-an, dituturkan oleh Mbah Maspan

Ini riwayat Legon Lele Karimunjawa pada tahun 1960-an di mata Mbah Maspan....

“Orang itu berpikir. Ingin lebih baik.” Begitu awalan yang diberikan Mbah Maspan saat bercerita tentang motifnya pindah ke Karimunjawa. Dia merasa hidupnya sebagai nelayan di Bulakbaru Jepara tidak akan berkembang. Kemiskinan terasa menghimpit. Ia telah memiliki tiga anak perempuan berusia 6 tahun, 4 tahun, dan 2 tahun. Pria kelahiran 1932 itu gelisah ingin mengubah nasib. Pak Saidi yang telah menjadi 1 dari 10 kepala keluarga yang tinggal di Legon Lele Karimunjawa mengajaknya ke pulau yang tanahnya masih luas dan siap digarap siapa saja. Pak Inggi, sebutan khas untuk kepala pemerintahan setingkat desa/kelurahan, mempersilakan para pendatang mengolah tanah dan meminta sertifikat girik tanah. Karimunjawa memiliki tanah yang subur dan ikan yang sangat melimpah. Kayu hutan dan batu di sana pun sangat laku di Jawa. 

Mendengar tentang hal ini, Maspan muda merasa bahwa tiket menuju hidup sejahtera telah berada di tangan. Ia pun membujuk istrinya agar mau ikut serta. “Kabar ceritane Karimunjawa kok gemah ripah loh jinawi. Yuk lungo Karimunjawa. Idep-idep yen ra krasan mengko teko balik sih,” katanya pada sang istri. Setelah beberapa kali diskusi, akhirnya mereka sepakat berangkat. Perjalanan 2 hari di kapal layar menuju Karimunjawa menjadi pengalaman tak terlupakan bagi semuanya.


Sampai di Karimunjawa, suami istri ini bekerja keras mewujudkan impian mereka. Sang suami nyaben (bekerja di kebun) dan menjadi pembalok kayu, sementara sang istri nderep (buruh tani) di sawah tetangga. Sesekali melaut atau menangkap ikan lele di sungai untuk lawuhan (lauk makan). “Pekerjaan apapun kami tidak malu,” kenangnya. Anak perempuan tertua, Maria, yang kenangannya telah saya tulis di posting sebelumnya, bertugas menjaga kedua adiknya yang masih kecil.

Usaha mereka tak sia-sia. Beberapa hektar kebun berhasil mereka buka. Sepetak tanah untuk rumah dan sepetak yang cukup luas untuk menanam padi akhirnya mereka miliki. “Nempil tangga,” katanya, yang artinya membeli sebagian dari tetangga. Kehidupan mereka lumayan berkecukupan. “Tahun 1967 – 1980-an, Karimunjawa sunyi senyap. Membuat manusia tidak kerasan. Makanan dan ekonomi tidak kecingkrangan,” tuturnya. Sumber air dan sumber makanan di Legon Lele sangat melimpah, namun butuh usaha yang lebih berat untuk menjualnya ke luar. 


“Saya termasuk orang kaya di sini. Kaya anak. Anak saya 9. 3 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Alhamdulillah masih mau saya openi sampai sekarang,” katanya lagi.

Jika ada yang membuat warga berduka adalah, akses jalan menuju Karimunjawa masih berupa jalur laut dan setapak di gunung. Anak-anak yang hendak sekolah harus naik-turun gunung dan melalui perjalanan selama dua jam. Mereka berangkat bersama ibu atau tetangga yang menjual hasil tani/berkebun mereka di pasar. Akses jalan melalui laut ini dibenarkan oleh Pak Parini dari CIkmas (kisahnya akan saya sampaikan di lain posting). Pak Parini yang menjadi petani di Cikmas mengaku pernah ikut menggarap sawah di Legon Lele, dan harus naik perahu mengelilingi setengah pulau Karimun untuk ke sana. Ia akan tinggal selama 1-2 minggu di Legon Lele untuk menggarap sawah, dan beberapa kali kembali ke sana dengan cara yang sama. Saat itu akses jalan Karimun – Cikmas belum ada. Masih banyak area yang terisolasi.

Kenangan buruk yang membuatnya paling terkenang adalah saat ada tetangga yang tiba-tiba sakit parah sehingga harus dibawa ke puskesmas pada tengah malam. Mereka memasukkan pasien ke dalam sarung lalu membawanya menggunakan bambu seperti saat membawa binatang buruan. Malam pekat dan jalan sangat licin. Mereka terpeleset. Pasien menggelinding ke tanah dan saat ditemukan sudah digigit ular (kemungkinan ular edor) sehingga tidak tertolong. Kematian karena ular ini cukup banyak. Belum lagi binatang-binatang liar yang membuat mereka sering gagal panen raya. Para anak dan istri pun gelisah ingin pindah.

Tahun 1985-an, seorang konglomerat datang dan menawarkan uang untuk mengganti tanah mereka. Bisa dikatakan, Pak C ini merupakan investor tanah yang pertama di kepulauan Karimunjawa dan berhasil membeli ratusan hektar dan beberapa pulau. Sampai saat ini, tanah yang dibeli tersebut masih dianggurkan oleh pemiliknya. 


Banyak yang menanggapi positif tawaran ini, meski harga yang ditawarkan antara Rp 3000,- sampai Rp 10.000,- per meter. Satu per satu penduduk pindah ke daerah Kapuran yang lebih dekat dengan Karimunjawa. (Daerah sekitar hotel Nirwana Karimunjawa). 

“Kulo niki ngintil buri, ngetutke pitikke. Pitikke bubar, gari jagone. Khawatir ada apa-apa dan daripada sendirian ditinggal keluarga,” katanya. Akhirnya mereka berhasil tinggal berdekatan.

“Pegawai PA PA (mungkin maksudnya P2PAPA) pernah bertanya mengapa kami meninggalkan tanah kami, dan jawaban saya adalah akses jalan yang tidak ada,” jawabnya ketika kami menanyakan kembali mengapa beramai-ramai meninggalkan Karimunjawa. Sebagai salah satu orang tertua di sana dan yang pandai berbicara, Mbah Maskan mengaku sering menjadi wakil masyarakat untuk berbicara dengan para pejabat rawuhan. Kami melihat kebenaran pengakuannya karena cara berceritanya yang santai, runtut, jelas dan sering membuat kami tertawa. 



Merchandise Asian Games

$
0
0
Gebyar Asian Games mulai terasa, ya. Ada kebanggaan tersendiri, negara kita tercinta menjadi tuan rumah. Pasar-pasar, baik luring maupun daring sudah mulai menjajakan merchandise Asian Games. Sudah dengar lagunya Via Valent tuk Asian Games? Banyak pro kontra, dan seperti biasa, saya abstain saja. Berkarya itu tak mudah, makanya saya tak mengizinkan diri ini mencela, apalagi mengontrakan.


Oh ya, sudah tahu apa itu merchandise?
Merchandise adalah segala bentuk produk maupun barang yang ditujukan sebagai hadiah untuk menyemarakkan sesuatu. Sebentar lagi event Asia Games akan dilaksanakan dan tentunya akan ada banyak yang menjual barang-barang yang berhubungan dengan Asian Games.

Asian Games juga didukung oleh beberapa situs online untuk memberi dukungan.

Adanya merchandise Asian Games  di Bukalapak juga merupakan salah satu bentuk semaraknya event ini. Beberapa merchandise Asian Games sudah terdapat pada situs belanja online dan juga situs resmi Asian Games. Namun sebagai pendukung dan tuan rumah perlu mengetahui beberapa fakta terbaru dari Asian Games 2018 diantaranya:

1. Asian Games 2018 akan digelar di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang serta beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung seperti Lampung, Jawa Barat dan Banten.
2. Asian Games telah dilakukan sebanyak 17 kali, dalam sejarah tahun ini pertama kali dilaksanakan dalam dua kota dan Indonesia menjadi negara yang menggelar dalam dua kota secara bersamaan.
3. Sebelumnya Asian Games dilaksanakan tahun 2019 tetapi Indonesia mengajukan syarat untuk menyelenggarakan Asian Games di 2018 karena adanya pemilu dan syarat tersebut diterima.
4.  Terdapat 41 cabang yang akan dipertandingkan, terdiri dari 33 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade dengan jumlah nomor perlombaan sebanyak 490 nomor.
5. Asian Games 2018 menjadi kali pertama dengan memperlombakan cabang olahraga atau nomor olahraga terbanyak dipertandingkan.
6. Sebelumnya Indonesia pernah menjadi tuan rumah Asian Games pada tahun 1962 yang digelar di Jakarta. Saat countdown satu tahun Asian Games 2018, pemerintah Indonesia mendatangkan salah satu girlband dari Korea Selatan yaitu SNSD pada 18 Agustus 2017.
7. Persiapan Asian Games juga didukung dengan pembangunan MRT Jakarta yang dipercepat, di Palembang pembangunan monorel dengan panjang 25 Km.


Perlu diketahui juga bahwa Thailand merupakan negara yang sudah empat kali menjadi tuan rumah Asian Games. Fakta lainnya adalah Singapura mundur jadi tuan rumah karena masalah finansial. Pakistan yang ditunjuk jadi tuan rumah pengganti juga undur karena konflik dengan Bangladesh dan India, Thailand kembali menjadi tuan rumah pada tahun 1978.

Asian Games pertama yang digelar di bawah Dewan Olimpiade Asia sebagai pengganti Federasi Asian Games dan disiarkan langsung lewat televisi berwarna

Berikut adalah harga merchandise Asian Games Bukalapak diantaranya:
1. Jaket Timnas Tracker Waterproof Rp140.000.
2. Jaket Timnas Playmaker Waterproof Rp135.000.
3. Jaket Timnas Hoodie Rp110.000.
4. Kaos Asian Games Maskot Rp95.000.  Boneka Maskot Asian Games 2018 Rp435.000.
5. Boneka Maskot Atung Asian Games 2018 Rp145.000.
6. Boneka Maskot Bhin Bhin Asian Games 2018 Rp99.500.
7. Boneka Maskot Kaka Asian Games 2018 Rp130.000.
8. Sarinah Gantungan Boneka Maskot Rp130.500.
9. Tas Pundak Asian Games Maskot Rp140.000.


Beberapa merchandise di atas sudah terdapat pada Bukalapak sebagai situs belanja online terpercaya di Indonesia. Merchandise Bhin Bhin, Atung dan juga Kaka sudah terdapat pada situs belanja online dengan beberapa perbedaan harga. Masing-masing merchandise di pisah dalam beberapa kategori seperti kecepatan, strategi dan kekuatan. Hal ini membuat para pembeli merchandise dapat memilih sesuai ketiga karakter ini yang diambil dari lambang burung garuda Bhineka Tunggal Ika.

Merchandise Asian Games Bukalapak membuat masyarakat Indonesia dapat mengakses berbagai info terkait atlet yang mengikuti pertandingan. Tahun ini acara olahraga regional Asia akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang. Jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang dengan 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.

Kesengsem dengan Aneka Fashion dari Brand Massilca

$
0
0
Entah kenapa, sejak hamil ini, saya sering memperhatikan penampilan modis seseorang. Ada gelenyar dalam hati, karena ingin tampil seperti itu. Rapi, cantik, segar, dan modis. Kebiasaan yang aneh, menurut saya, yang sebelumnya sangat cuek dengan penampilan. Saya bahkan betah menonton video how to ber-make up di Youtube dan memutuskan membeli beberapa perlengkapan dandan. Beberapa teman menyimpulkan, saya mengandung janin perempuan. Aamiin… semoga benar adanya. 


Dulu, saya jarang windows shopping baju-baju perempuan. Jarang kepikiran buka e-commerce, apalagi sampai melihat-lihat koleksi fashion. Sekarang… jadi agak sering. Salah satu merk yang sering saya tengok adalah brand Massilca. Saya kesengsem dengan model-modelnya yang cantik, kasual tapi tetap anggun, dan punya detail yang sangat beragam. Yang lebih asyik, sih, pemilik tubuh berlebih berat seperti saya tetap punya banyak pilihan model.

Sebulan sebelum puasa lalu, saya kepikiran menjual aneka baju jumbo di e-commerce. Yang bahannya adem, modelnya beragam dan kekinian. Dan yang terpenting, harganya terjangkau. Saya jadi sering cari-cari brand tertentu dengan harga termurah. Niat utamanya adalah, ingin menemukan produsennya. Saya tahu, merk lokal pun banyak yang bagus kualitasnya. Cara yang aneh? Aah… sebenarnya, itu setengah alasan untuk hobi baru saya, yaitu melihat foto perempuan cantik berbaju bagus. Sambal menyelam… minum air sekalian. 

Dari jalan-jalan maya di toko online itulah, saya menemukan brand Massilca. Awalnya karena kesengsem dengan sebuah pashmina motif yang tampak unik dan etnik, tapi terlihat kalem. Mengingatkan saya pada model kain serat nanas yang pernah trend belasan tahun lalu. Kalau dari deskripsi bahannya sih, katun organza. Katun bisa terlihat selembut itu, ya… jadi makin kesengsem, deh.


Dari satu gambar, saya menelusuri ke gambar lain, untuk merk yang sama. Dari pashmina, lanjut ke blus. Dari blus, scroll terus sampai ke kemeja, baju terusan kasual, lalu pindah ke sandal, sepatu, dan aneka tas. Tas punggung, tas jinjing, tas selempang, sampai ke dompet. Aduh.. ternyata saya sudah melewatkan puluhan menit untuk scoll dan membuka produk yang menarik minat saya. 

Secara umum, desain brand Massilca memiliki 3 kategori umum, yaitu basic plus, sporty casual, dan feminin. Jadi, memenuhi harapan semua orang. Apapun gaya yang menjadi andalan, semua ada di sini. Apapun acaranya, ada baju dan aksesoris, selalu ada gaya yang cocok untuk kita. Banyak model baju yang mirip rancangan para desainer.  Cantik sekali. Bahannya pilihan, cara perawatan disertakan, detail ukuran juga lebih cocok dengan tubuh orang asia. Awalnya saya kira produk impor. Ternyata 100% Indonesia. Dan memang ada tim desainer khusus dari Matahari Mall. Saya tahu, karena saya googling juga akhirnya. Penasaran. 

Penasaran lalu googling memang bagian dari mamak milenial. Hihihi… Meski saya dari generasi Z, tetapi memiliki putra yang menjadi native digital membuat saya harus mengakrabkan diri dengan kebiasaan mereka. Ternyata menjadi manusia milenial memang mengasyikkan. Apa-apa harus jelas deskripsinya, baru mantap beli.


Ah iya. Ada 3 elemen penting dari Brand Massilca yang membuatnya sangat digemari, yaitu:
1. Pemilihan bahan. Bahan yang digunakan memiliki standar yang baik. Semua jenis bahan dicantumkan. Setiap produk selalu memiliki foto close up yang memperlihatkan detail bahan. Juga ukuran dan cara perawatan. Makin yakin dan mantap, kan?
2. Orientasi detail. Setiap produk memiliki kekhasan sendiri. Detail juga terlihat jelas. Setiap produk memiliki 4 foto untuk memperlihatkan detail desain yang menjadi andalan. 
3. Kualitas terjaga mulai dari pemilihan bahan sampai menjadi produk purna jual. Bagian yang ini, terlihat sekali dari kelengkapan deskripsi produk yang dijual.

Ternyata, sudah lebih dari 2 jam saya asyik melihat-lihat produk ini. Anak lanang pulang sekolah dan menu makan siang masih berupa bahan. Waduh… ini namanya kebablasan. Keasyikan. Ini juga, kadang, yang membuat saya bersemangat menjalani kehamilan. Saya jadi makin yakin jika sedang hamil janin perempuan. Karena, suka banget lihat koleksi baju dan aksesoris perempuan. Dan ternyata, 3 bulan ini saya sudah membeli 6 gamis, 4 hijab, 1 jaket, 2 tas, dan 1 sandal. Walaaaah…. Untung suami tidak mengomel…. Dan untung saya punya penghasilan sendiri dari blog. 


September Sejarah : Sekilas Tentang Foto Anak Perempuan Zaman Feodal

$
0
0
Masya Allah, sudah tanggal 1 September saja. Ternyata kita sudah memasuki memasuki bulan istimewa. Istimewa bagi saya dan bagi tokoh sejarah yang sedang saya garap, karena tahun ini adalah khol atau peringatan kematian R.A. Kartini yang ke 114. Tiba-tiba saya ingin membuat serangkaian tulisan bertema beliau di sela-sela kesibukan. Tulisan ringan saja, yang mungkin tidak banyak teman-teman ketahui. Misalnya tentang beberapa buku yang diterbitkan atas nama beliau, RA Kartini. Atau... hanya selintas foto penampilan keseharian anak-anak perempuan di zaman itu, yang tentu sangat menarik namun jarang ada yang melirik.

foto-anak-perempuan-zaman-feodal
Miniatur perempuan Jawa tampak pada foto R.A. Soematri, putri termuda
keluarga R.M.A.A. Sosroningrat dari Jepara

Kartini, sosok pahlawan yang pastilah sudah dikenal teman-teman, sejak kecil, karena ada lagu khusus untuknya yang akan sering terdengar pada bulan April. Sosok yang entah sukarela atau tidak, diperingati di sekolah dan kantor di seluruh Indonesia. Faktanya, diperingati di negara lain juga, dan tak tanggung-tanggung, ada piala Kartini Award di Belanda, yang diperebutkan ratusan perempuan berprestasi di Belanda. Sebuah prestis besar dicapai saat memenangkan piala tersebut.

Entah kenapa di Indonesia hanya diperingati secara simbolis dalam bentuk bersanggul-kebaya dan melakukan lomba keterampilan. Sangat mungkin terjadi, karena tanggal lahir beliau tersebut menjadi momentum pendobrak tradisi feodal yang mencengkram sejak ketetapan pemerintah kolonial Belanda pada 1830. Karena, sejak tahun tersebut, perempuan seakan ditenggelamkan dalam peran dapur, sumur, kasur. Dengan dalih agama dan tradisi, perempuan 'dikamarkan' tanpa boleh terlihat oleh umum, kecuali menemani suaminya keluar.

Pernahkah teman-teman membayangkan pakaian perempuan Jawa-Madura pada masa feodalisme mencengkram Hindia-Belanda? Seorang anak priyayi akan memakai kebaya dengan bawahan berupa jarik yang menutup ketat sampai ke pergelangan kaki. Tentu saja, mereka harus berjalan seperti seekor siput, sehingga pakaian tak boleh longgar. Rambut panjang mereka digelung sanggul. Sebuah miniatur raden ayu (perempuan Jawa dewasa) dalam tubuh mungil. Seperti itulah gambaran anak gadis priyayi pada zaman itu. 

kondisi-sekolah-pada-era-kolonial
Potret anak sekolah di HIS Blitar tahun 1936, anak-anak memakai kebaya dan
bersanggul (koleksi TropenMuseum). Meski telah memasuki babak baru sejarah
modern, baju mereka tetap seperti zaman nenek moyangnya.

Anak-anak dari kalangan biasa, bagaimana rupa baju mereka? Sebuah kain (jarik) menutup badan sebatas bahu menjadi pakaian keseharian mereka. Bahu mereka lebih sering terbuka,meski pada kalangan biasa yang lebih kaya, kebaya sederhana mulai dikenakan. Rambut hanya diikat secara sembarang, yang penting tidak mengganggu gerak, karena mereka biasanya bekerja di sawah, ladang, atau berjualan di pasar. 

kondisi-pasar-pada-era-kolonial
Foto anak-anak perempuan Jawa pada zaman feodal cukup menggambarkan
kondisi anak kebanyakan di zaman penjajahan (koleksi TropenMuseum).

Penampilan anak perempuan santri tak bisa saya temukan dalam pencarian, akan tetapi itu wajar, karena pada zaman Kartini, pingitan mereka lebih ketat meski mereka belajar agama di rumah (dengan guru perempuan). Gambaran yang lebih baik bisa ditemukan di tulisan R.A. Kartini berjudul ‘Het Huwelijk bij de Kodjas’ atau Pernikahan di Suku Koja yang diterbitkan di majalah Kerajaan Belanda pada saat usianya masih 16 tahun. Tulisan tersebut dimuat kembali dalam jurnal ilmiah Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandse-Indië dan beredar di Belanda serta Hindia-Belanda. Kalau penasaran, saya akan membahasnya lain waktu, karena menarik sekali bagaimana Kartini mendeskripsikan secara detail budaya suku Koja atau Pekojan, yaitu suku keturunan Pakistan (dulu disebut Gujarat, orang Eropa menyebutnya suku Moor).

Sumber lain mengenai kondisi anak perempuan Indonesia pada zaman feodal juga bisa ditemukan dalam laporan Tim Peneliti 'Kemerosotan Kesejahteraan (Perempuan) Jawa' pada tahun 1905 - 1914, yang dilakukan oleh 9 perempuan Jawa terdidik, yaitu R.A. Soematri (Adik termuda Kartini), R.A.A. Soerio Soegianto, Dewi Kalsoem, R.A. Karlinah, R.A. Amirati, R.A. Martini, R.A. Djarisah, R. Dewi Sartika, R.A. Siti Soendari. Jauh sebelum itu, kiranya menarik jika teman-teman mengetahui, bahwa sejak tahun 1901, R.A. Kartini telah menjadi kontributor tetap sejumlah majalah di Belanda dan Hindia-Belanda untuk tema 'Kesejahteraan dan Pendidikan Perempuan', karena subyek itu sedang menjadi sorotan para warga Belanda dan Eropa yang mendukung Politik Etis. 

potret-lengkap-sejarah-perempuan-indonesia

Pada saat itu, sebuah artikel di majalah/koran/jurnal ilmiah di Belanda akan diterbitkan ulang di Hindia-Belanda karena masih minimnya jumlah penulis serta untuk percepatan persebaran informasi.

Ah, ya, untuk teman-teman yang belum tahu, saat saya menyebutkan Hindia-Belanda sebelum tahun 1900, itu artinya hanya sebatas Jawa, Madura, dan Sumatera (minus Aceh). Di luar itu, Belanda masih mengikat kerjasama sebagai kerajaan mitra dagang, jadi belum diduduki atau dijajah. Setidaknya mereka masih lebih merdeka.

Di Jawa, ada 2 koran beroplah besar di Jawa, yaitu De Locomotief (Semarang) dan De Echo (Jogjakarta). Teman-teman bisa membaca di buku Sejarah Perempuan Indonesia: Gerakan dan Pencapaian karta Cora Vreede-de Stuers, sebagai salah satu sumber bacaan yang bagus. Atau bisa juga buku Surat-Surat Adik Kartini karya Frits G.P. Jaquet. Beberapa tulisan pada tahun 1905 - akhir beberapa kali membahas sejarah pendidikan dan pergerakan perempuan. Kiranya menarik jika mengetahui sejarah dari sumber pertama, dan dikisahkan pada waktu yang sama. Disadari atau tidak, disepakati atau tidak, para penulis surat tersebut tidak hanya pelaku sejarah, akan tetapi juga mengabadikan kisah sejarah bangsanya (dan dunia luar) dalam bentuk surat. Mengenali sumber sejarah primer saya dapatkan dalam pelatihan Bimtek Sejarah di Semarang bulan Maret lalu. Alhamdulillah.

Kiranya cukup sesingkat ini dulu, tulisan saya. Cukup lama saya berencana menulis, namun 2 proyek buku sejarah saya sangat menyita waktu karena saya mengharuskan diri mempelajari secara mendalam tulisan-tulisan sejarah dalam bentuk ratusan buku, jurnal, skripsi, tesis, dan tulisan populer di media cetak/daring. Suami saya menyarankan, daripada saya hanya meresume berpuluh-puluh lembar untuk pengetahuan pribadi, lebih baik mengabarkannya di blog. Dan seperti inilah akhirnya.

10 Merk Kompor Listrik Terpopuler di Indonesia: Kamu Harus Tahu

$
0
0
Kompor listrik mulai menjadi pilihan utama sebagai peralatan memasak oleh para mamak milenial. Alasannya tentu tak jauh dengan gaya hidup mereka, yaitu praktis, higienis, trendi dan instagramable. Kompor jenis ini juga dinilai lebih praktis serta cocok bagi kita yang takut saat akan memasang tabung gas pada kompornya, takut terjadi kebocoran gas pada saat pemasangan dan lainnya. Beberapa kompor sangat populer di kalangan modern ini. 

10 merk kompor listrik terpopuler di Indonesia (sumber foto: Pixabay)

Dengan kepopulerannya, ditambah permintaan pasar yang sangat tinggi, maka banyak produsen kompor yang menggenjot produksi dan membuat model terbaru. Sebelum membeli kompor listrik, kamu butuh rekomendasi kompor listrik yang tepat guna, kan? Inilah 10 merk kompor listrik terpopuler di Indonesia:

Kompor Listrik Mini EU Plug – H-009AS

Kompor listril Mini EU Plug-H-009AS sangat handy dan mudah dibawa ke mana saja. Kompor yang tepat untuk mobilitas. Ukurannya hanya 15 cm x 15 cm. Lumayan kecil, kan? Dengan ukuran sekecil itu, kompor ini dapat dimasukkan ke dalam tas tanpa menghabiskan banyak ruang. Hanya saja, kompor ini kurang cocok untuk memasak masakan yang membutuhkan waktu lama. Umumnya digunakan untuk memasak air dan mi instan, serta untuk menghangatkan makanan. Jika kamu membutuhkan kompor yang bisa digunakan untuk memasak makanan lengkap bagi seluruh keluarga, produk ini kurang sesuai Kompor listrik ini dibanderol dengan harga Rp 97.500. 

Maspion S300

Kompor Maspion S300 termasuk tipe kompor listrik sederhana. Ada dudukan besi sebagai penyangga alat memasak, jadi tetap nyaman saat digunakan di permukaan yang tidak rata. Kompor yang kompatible dengan harga sangat terjangkau. Semua jenis panci dan wajan bisa cocok digunakan di kompor ini, tak mensyaratkan permukaan dasar yang rata. Daya listrik yang diperlukan hanya 300 watt sehingga dapat hemat biaya tagihan listrik. Maspion S300 ini dijual dengan harga Rp. 123.980. kelemahannya, membersihkan kompor tipe ini tidak semudah membersihkan kompor tipe pelat. Kita harus lebih berhati-hati dan teliti saat membersihkannya.

Maspion S302

Maspion S302 ini memiliki pegangan pada sisi kiri dan kanan kompor. Pegangan ini sangat memudahkan kita saat berpindah tempat memasak. Semisal ingin membawanya ke meja makan untuk menghidangkan mi ramen yang paling enak disajikan panas-panas, kita bisa langsung membawanya. Selain pegangan, kompor ini juga dilengkapi dengan teknologi thermostat dan thermofuse yang berfungsi untuk memutuskan aliran listrik ketika suhu mencapai batas maksimal tertentu. Keunggulan lain dari produk ini adalah adanya lampu indikator yang menyala ketika kompor sudah cukup panas dan siap digunakan. Jika dibandingkan dengan kompor listrik tipe pelat lainnya, produk ini memiliki harga yang relatif lebih murah. Hal tersebut tentu menjadi nilai plus dari produk ini. Ini adalah kompor yang ideal untuk digunakan oleh seluruh keluarga. Anda dapat memiliki kompor ini dengan harga Rp. 147.000.

Idealife IL-401S

Idealife mengeluarkan produk kompor listrik satu tungku dengan konsumsi daya listrik yang lebih rendah dibanding dengan kompor listrik satu tungku lainnya. Kompor ini mengonsumsi maksimal 500 watt ketika digunakan. Sangat hemat biaya biaya listrik. Akan tetapi, hemat daya juga berarti membutuhkan waktu relatif lebih lama dalam memasak. Aspek lain yang juga merupakan keunggulan produk ini adalah sistem keamanan yang telah dirancang dengan baik. Produk ini diperlengkapi dengan auto thermostat control yang mempunyai fungsi untuk menjaga suhu kompor tetap stabil. Tak perlu khawatir suhu kompor menjadi sangat panas dan merusak masakan lagi, sudah dijamin aman dengan auto thermostat control. Kompor listrik ini bisa dibeli dengan harga Rp. 295.500.

Memasak dengan cinta (sumber foto: Pixabay)

Akebonno Kompor Digital Infra Merah

Kompor digital biasanya mahal, tapi yang paling dicari karena memiliki sistem pengaturan digital. Sistem tersebut akan memudahkan pengguna mengatur suhu yang dibutuhkan secara presisi. Salah satu kemudahan memiliki kompor listrik dan memasak dengannya. Kualitas masakan juga akan lebih terjamin karena dimasak dengan suhu yang lebih tepat. Keunggulan lainnya adalah, kompor ini dilengkapi dengan tujuh pilihan menu masakan. Tinggal menekan tombol yang sesuai dengan jenis makanan yang ingin dimasak, kompor akan menyesuaikan suhunya sesuai perintah. Sangat cocok bagi pengguna yang menginginkan tingkat kematangan yang konsisten pada setiap hasil masakan. Kompor ini dibanderol dengan harga Rp 455.000.

Oxone OX-655S Single Ceramic Stove

Untuk mendapatkan tampilan dapur yang mewah, biasanya konsumen mencari kompor listrik dua tungku. Jangan khawatir, Oxone OX-655S memang hanya satu tungku, tapi tak mengurangi tampilan mewahnya. Keunggulan lainnya, kompor ini memiliki sistem perlindungan yang menjaga agar suhu kompor tidak meningkat terlalu tinggi. Dengan demikian, kita tidak perlu khawatir masakan menjadi rusak akibat suhu yang terlalu panas. Kompor ini membutuhkan daya konsumsi listrik sampai maksimum 800 watt. Untuk sebuah kompor satu tungku, konsumsi daya tersebut relatif besar. Jika memilih produk ini, berarti harus siap dengan biaya tagihan listrik yang mungkin akan meningkat. Tapi sepadan dengan mewah dan harga kompetitifnya, kan? Produk ini dibanderol dengan harga Rp.470.000.

Akebonno Inox Hot Plate MSP3201

Kompor listrik dari Akebonno dibanderol dengan harga Rp. 499.000. Bahan yang digunakan dari material yang menjamin penyebaran panas merata. Semua hasil masakan matang secara merata dan dalam waktu yang sama. Selain itu, kompor ini pun memiliki daya tahan yang tinggi sehingga dapat digunakan dalam waktu lama. Kompor ini sangat awet dan bisa dipakai untuk waktu yang sangat lama. Selain itu, jika dibandingkan dengan kompor listrik dua tungku lainnya, produk ini memiliki harga yang lebih murah. Kompor yang ekonomis, tahan lama, dan menghasilkan kualitas masakan yang baik, adalah beberapa keuntungan membeli kompor listrik Akebono Inox Hot Plat MSP3201.

Oxone OX-655D Double Ceramic Stove

Sebagian besar kompor listrik dengan dua tungku membutuhkan daya listrik yang relatif besar. Namun, Oxone OX-655D ini hanya mengonsumsi maksimal 800 watt untuk tungku yang besar dan 600 watt untuk tungku yang kecil. Cocok untuk tipe keluarga yang ingin menghemat pengeluaran listrik bulanan. Selain itu, kompor ini dilengkapi dengan sistem pelindung yang menjaga kompor dari suhu panas yang berlebihan. Fitur lampu on/off akan membantu mengurangi risiko seseorang terkena panas dari kompor yang sedang menyala. Ukuran kompor ini pun relatif kecil, yakni hanya 45 cm x 27 cm x 8 cm yang tidak akan mempersempit dapur. Kita dapat dengan leluasa memasak dua jenis masakan dalam waktu bersamaan. Produk ini dibanderol dengan harga Rp 745.000.

Kompor listrik pilihan keluarga (Sumber foto: Bukalapak)

Modena Crista – BE1325

Harga Modena Crista-BE1325 Rp 2.500.000. Kelebihan yang membuat kompor ini menjadi pilihan adalah, setelah kompor selesai digunakan lalu dimatikan, kompor masih akan terasa panas selama beberapa waktu. Residual heat indicator bekerja dengan cara menyalakan lampu indikator sebagai bentuk peringatan bahwa kompor masih terasa panas. Lampu akan padam setelah suhu kompor sudah turun. Sangat aman bagi keluarga yang memiliki anak kecil atau anggota keluarga yang sering eksplorasi di dapur. Kompor ini juga menggunakan tempered glass sebagai pelat penutup bagian pemanas. Dengan penggunaan tempered glass, penampilan kompor ini menjadi terlihat modern, namun tetap tangguh. Hanya saja, konsumsi daya listrik kompor ini dapat mencapai hingga 2000 watt sehingga dapat meningkatkan biaya listrik. Namun, sisi positifnya adalah, Anda dapat memasak dengan lebih cepat.

Ariston Kompor Tanam DK 2 KL IX

Bagi beberapa orang, kompor bukan hanya digunakan untuk memasak, tetapi juga sebagai benda estetika yang turut mendukung keindahan dapur. Kompor listrik dua tungku produksi Ariston ini merupakan pilihan yang tepat bagi bagi pengguna yang mencari kompor dengan tampilan mewah dan fungsional. Setiap tungku diperlengkapi dengan enam level pengaturan suhu yang dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan masakan. Selain itu, setiap tungku juga memiliki lampu indikator yang akan menyala jika kompor telah dimatikan. Lampu indikator akan hidup selama masih ada sisa suhu panas. Ariston kompor tanam DK2KL IX membuat dapur lebih modern, rasa masakan yang enak, dan rasa aman. Kompor listrik ini dibanderol dengan harga Rp 8.976.000.

Wah… ternyata sudah komplit ya, rekomendasi kompor listrik yang bisa saya berikan. Kamu suka yang mana, Sobat Susindra? Saya suka semuanya. Hahahaha… Tiap rekomendasi punya kelebihan dan kekurangan. Tinggal menentukan kompor listrik seperti apa yang paling cocok untuk kita. Setiap kompor unik, seperti uniknya manusia. 

Harga Toyota Dyna 2018

$
0
0
Sore-sore itu, paling asyik jika bisa duduk berdua dengan suami, ngobrol ngalor ngidul ngulon ngetan. Kadang obrolan nggak jelas babar blas tapi tetap membuat hati berbunga. Lebih sering berupa diskusi keluarga yang serius, seperti masa depan anak-anak, rencana ke depan, atai pengembangan usaha rumahan kami. Kalau anak-anak ikutan duduk, lebih sempurna.  Akan tetapi mereka lebih sering pulang terlambat karena keasyikan bermain bola di lapangan.

Sore ini, obrolan kami sampai pada mimpi pengembangan bisnis kami. Terutama beberapa hal yang kami butuhkan jika ingin bisnis tersebut berkembang dengan cepat. Reseller, penambahan modal, variasi desain dan bahan, lalu, sampailah ke sistem pengangkutan atau pengiriman barang-barang.  Pengembangan usaha tak lepas dari pengadaan kebutuhan logistik serta penyebaran bahan. Keduanya memberi pengaruh signifikan dalam mencapai laba bisnis yang diperhitungkan. Asyik kali ya, jika punya kendaraan operasional agar bisnis makin lancar. Hmm... kebetulan ada penawaran Toyota Dyna, kendaraan operasional usaha yang paling pas untuk kita.

Pastilah sudah tahu, bahwa Toyota Dyna adalah produk otomotif keluaran brand Toyota yang sangat andal. Sebagai truk niaga, Toyota Dyna menjadi favorit kebanyakan perusahaan untuk moda transportasi dari pengangkutan barang logistik bisnis mereka. Performanya yang tangguh dan kuat menempuh jarak yang jauh menjadi alasan Toyota Dyna banyak dipilih. Di samping itu, harga Toyota Dyna yang murah merupakan daya tarik tersendiri bagi berbagai perusahaan.



Dengan harganya yang murah, Toyota Dyna menjadi idaman para pengusaha untuk menjadikan truk dari Toyota ini kendaraan operasional perusahaan mereka. Selain harga Toyota Dyna, spesifikasi truk ini memang luar biasa baik di kelasnya sehingga menjadikannya primadona untuk truk lintas kota hingga lintas provinsi. Truk Dyna digadang-gadang tangguh di segala kontur jalan bahkan kuat di jalan yang menanjak.

Toyota Dyna membawa spesifikasi mesin yang mumpuni di balik performanya yang garang tersebut. Truk keluaran Toyota ini memiliki mesin dengan seri W04D-TN yang dapat menghasilkan tenaga maksimal hingga 130 ps. Selain itu, truk bermesin diesel 4 stroke dan 4 silinder ini disematkan teknologi Final Gear Ration. Bukan hanya itu saja, performa mantap mesin Toyota Dyna juga berkat keberadaan Turbo Changer dengan Intercooler pada sistem sirkulasi udaranya. Terdapat beberapa tipe dari Toyota Dyna itu sendiri akan tetapi semuanya tetap memberikan performa yang terbaik. Varian yang ada pada truk Dyna di antaranya yakni Toyota Dyna 130XT, 110ET, 110FT dan 110ST.

Toyota Dyna bertipe 130 XT ialah salah satu yang favorit terutama karena dapat menghasilkan tenaga maksimal yang terbaik di kelasnya. Tidak hanya tangguh Dyna 130XT juga dapat meluncur dengan cepat di jalanan sehingga mobilisasi bisnis yang perlu melintasi provinsi pun dapat diselesaikan secara baik tanpa masalah. Ditambah lagi, Toyota Dyna 130XT mempunyai daya angkut hingga mencapai 7,5 ton.

Toyota Dyna 110ET atau disebut Econo Truck juga tak kalah populer. Sama-sama memiliki daya angkut 7,5 ton seperti Dyna 130XT, truk Dyna tipe ini juga dapat menunjang bisnis para pengusaha dengan performanya tersebut. Toyota Dyna juga dilengkapi dengan fitur power steering serta transmisi dengan teknologi yang mumpuni sehingga tak ayal bila performanya sangat bisa diandalkan untuk keperluan pengangkutan barang bisnis. Kemudian, untuk transportasi di dalam perkotaan para pengusaha dapat memilih Toyota Dyna 110ST karena truk roda empat ini memiliki dimensi yang agak lebih kecil dari tipe-tipe sebelumnya serta daya angkut yang juga lebih sedikit yakni 5,2 ton. Namun demikian, tidak perlu diragukan truk Dyna 110ST juga sama-sama baik dalam urusan performa.

Dengan spesifikasi selengkap itu, harga Toyota Dyna cukup murah, makanya sering dipilih oleh para pebisnis. Di dealer Auto2000, harga Toyota Dyna 2018 mulai dari kisaran 270 juta saja. Dealer Auto2000 menyediakan berbagai tipe truk Dyna. Menarik sekali. Kami berdua jadi sibuk berandai-andai punya Toyota Dyna. Oh iya, jika butuh informasi lebih lengkap, yuk kunjungi website Dealer Auto2000 di auto2000.co.id.https://auto2000.co.id/

Viewing all 766 articles
Browse latest View live